| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 28 Oktober 2013 Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

Senin, 28 Oktober 2013
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
  
“Bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci” (St Yudas)

Antifon Pembuka

Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau berkenan memanggil dan memilih kami menjadi murid-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah kami untuk sanggup melakukan tugas kami, mewartakan kabar sukacita-Mu kepada orang-orang di sekitar kami, ya Yesus. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai bukti bahwa Kerajaan Allah telah hadir di antara kita dan dalam diri Kristus kita akan mengalami keselamatan. Tuhan Yesus memilih para Rasul untuk menjadi pewarta kepada semua bangsa dan membawa warta tentang keselamatan. Selanjutnya, Tuhan Yesus juga memberi kepercayaan kapada kita untuk menjadi pembawa keselamatan dari Kristus sendiri , dan dalam nama Kristus kita akan bisa mengalirkan berkat-Nya yang menyembuhkan.

Kita menerima kepercayaan sebagai pewarta keselamatan, yaitu pada saat kita di baptis. Lewat Sakramen Pembaptisan kita telah dipilih dan dikhususkan untuk mengemban tanggung jawab sebagai utusan dan pewarta keselamatan Kristus. Kekuatan kita bukan berasal dari diri kita sendiri, tetapi dari Kristus. Maka jika kita percaya, dalam nama Kristus, kita bisa menjadi saluran kasih Allah yang mampu menyembuhkan, meneguhkan, dan membebaskan saudara-saudari kita dari belenggu roh jahat.

Menjadi pewarta tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri. Maka syarat utama sebagai pewarta adalah kerendahan hati dan penuh iman. Menjadi pewarta adalah melakukan segala hal bukan untuk dirinya sendiri, tetapi semuanya untuk kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa yang dilayaninya.

Doa: Allah Bapa yang Mahapengasih, hadirlah selalu dalam diriku, agar di mana pun aku berada kami bisa mewartakan keselamatan-Mu kepada sesama. Aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa penyertaan-Mu. Kuatkanlah aku, agar berani menjadi pewarta keselamatan-Mu kepada semua orang. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy