Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Pertemuan Adven II, Keuskupan Agung Semarang: Pengembangan Iman di Sekolah
A. Bahan untuk Pemandu
1. Tujuan Pertemuan
a. Umat dan keluarga katolik menyadari bahwa sekolah sebagai mitra para
orangtua/keluarga dalam pengembangan iman.
b. Umat dan keluarga katolik semakin disadarkan mengenai pentingnya memperkuat
tanggungjawab pengembangan iman anak selain di sekolah.
2. Gagasan Dasar Pertemuan
Di dalam pertemuan yang pertama telah ditegaskan bahwa
pengembangan iman pertama dan utama berangkat dan tengah keluarga. Orangtua
adalah penanggungjawabnya. Dalam kenyataannya sekarang mi, sebagian besar waktu
orangtua telah habis untuk bekerja. Akhirnya pendidikan iman bagi anak-anak
tidak lagi mencukupi seperti apa yang diharapkan. Dan situasi seperti inilah,
ada sebagian orang tua zaman sekarang cenderung menyerahkan pengembangan iman
anak-anak ke sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah-sekolah memang
menyelenggarakan Pelajaran Agama Katolik, baik sekolah Negeri maupun sekolah
swasta Katolik. Namun, melihat tuntutan dunia kerja zaman sekarang, ada
sebagian juga orangtua yang cenderung tidak lagi mementingkan pendidikan iman
bagi anak-anak. Prioritas utama pemilihan pendidikan lebih pada ilmu-ilmu
pengetahuan yang menunjang kebutuhan hidup anak-anak di masa yang akan datang,
termasuk dalam memilihkan sekolah. Tidak sedikit para orangtua lebih memilihkan
sekolah dengan predikat tertentu atau sekolah umum tanpa memperdulikan
Pelajaran Agama Katolik dan kegiatan-kegiatan bernuansa Katolik yang bisa
semakin mengembangkan iman anakanak. Memilih sekolah yang mengutamakan nilai-nilai kristiani
itu bukan pilihan utama. Apalagi, ketika orangtua tidak sempat mendampingi
anak-anaknya dalam pendidikan iman, semakin jauhlah suasana keberiman
terbangun. Maka, keberadaan sekolah yang menyelenggarakan Pelajaran Agama
Katolik dan kegiatan-kegiatan iman Katolik patut disyukuri, dalam arti tertentu
dapat membantu dan melengkapi tugas dan peran orangtua mendidik iman anak-anak.
Keluarga seharusnya menempatkan sekolah sebagai mitra dalam kelangsungan
pengembangan iman. Walaupun demikian, para orang tua hendaknya tetap memberikan
perhatian lebih bagi pengembangan iman anak-anak di tengah keluarga.
B. Bahan Pertemuan
1. Pembuka
a. Lagu Pembuka
b. Tanda Salib
P: Dalam nama
Bapa, Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P: Kasih karunia
dan damai sejahtera dan Allah Bapa dan dan Putera-Nya Yesus Kristus, beserta
kita
U: Sekarang dan
selama-lamanya
c. Pengantar
P: Pada pertemuan
Adven Pertama, kita telah diajak mendalami bersama keluarga sebagai basis hidup
beriman. Di dalam keluargalah pendidikan iman pertama dan utama ditanamkan bagi
anak-anak. Namun, perlu kita sadari keterbatasan, kita memerlukan bantuan dan
kerjasama lembaga pendidikan formal khususnya sekolah sebagai mitra orang tua
dalam mendidik anak. Maka dalam pertemuan kedua ini, kita diajak bersama sama
merefleksikan peran sekolah dalam membantu pendidikan iman bagi anak-anak kita.
d. Tobat
P: Kita sadari
bahwa kita memiliki kekurangan terutama dalam tanggung jawab kita untuk
mengembangkan iman untuk anak-anak kita, terutama bersama dengan sekolah,
marilah kita memohon belas kasih dan pengampunan Tuhan.
U: Saya mengaku
P: Semoga Allah
yang maha kuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U: Amin.
e. Penyalaan lilin Korona
Lilin kedua dinyalakan oleh
salah seorang bapak atau ibu yang bekerja sebagai guru dan dilanjutkan dengan
doa oleh pemandu.
P: Allah Bapa yang
mahakasih, kami telah memasuki masa Adven ini, masa penantian akan kedatangan
Putera-Mu terkasih. Kami mohon semoga lilin Adven ini menerangi hati kami agar
semakin pantas untuk menyambut Putera-Mu yang lahir di tengah-tengah kami.
Semoga lilin ini juga menerangi hati kami yang berkumpul untuk merenungkan
hidup kami yang Kaupanggil untuk mendidik iman bagi anak-anak kami. Semoga
dengan bimbingan sabda-Mu kami dapat mengembangkan bersama dengan
sekolah-sekolah dalam mendidik iman. Permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
U: Amin
2. Situasi Nyata
a. Kisah Pengalaman
Pemandu bisa meminta salah
satu umat untuk membacakan kisah di bawah ini
Namaku Leonardus Sugiyo, Seorang Bapak dengan dua orang
anak. Anakku yang pertama sekarang sudah sekolah di tingkat SMP kelas 2,
sedangkan anakku yang kedua baru kelas 4 SD. Sebagai seorang Katolik aku
berusaha mendidik anak-anakku secara katolik. Mengajak mereka ke Gereja setiap
hari Minggu, mengajak mereka setiap kali ada kegiatan doa lingkungan, mereka juga
selalu aku dorong untuk ikut kegiatan PIA di lingkungan. Agar semakin akrab
dengan Gereja, anakku yang besar juga aku dukung untuk ikut menjadi Putra Altar
setelah menerima Komuni Pertama. Aku bangga dengan anak-anakku! Aku sadar bahwa
dengan pekerjaanku saat ini tidak dapat sepenuhnya menemani mereka belajar,
mengajari mereka berdoa atau mengajari mereka pelajaran agama katolik. Aku
yakin mereka sudah disekolahkan, pasti di sekolah sudah mendapatkan pelajaran
agama katolik. Namun akhir-akhir ini, aku mulai gelisah dengan sikap anakku
khususnya anakku yang pertama. Aku pikir setelah masuk sekolah SMP dia akan semakin
berkembang imannya di sekolah bersama teman-teman dan guru agamanya. Saat ini,
dia semakin jarang mau diajak ke gereja mingguan, ia malah sering main dengan
teman-teman sekolahnya. Ia tidak mau lagi tugas Putra Altar. Diajak doa lingkungan
juga tidak mau. Pernah aku mencoba mengajak dia bicara, tetapi dia malah
marah-marah. Aku jadi bingung sendiri! Aku sudah pilihkan sekolah yang bermutu
baginya. Aku sudah susah-susah carikan biaya untuk sekohahnya. Tetapi mengapa
dia sekarang malah menjadi seperti itu?
b. Pendalaman
Pemandu bisa meminta salah satu
umat untuk membacakan pertanyaan secara bergilir, kemudian pertanyaan dapat
didalami dalam kelompok-kelompok kecil atau disharingkan secara Iangsung
1)
Apa yang dikisahkan dalam cerita tersebut?
2)
Apa yang digelisahkan oleh Pak Leonardus Sugiyo?
3)
Apakah situasi dalam cerita ini juga terjadi/pernah terjadi di dalam keluarga
kita?
4)
Menurut Anda perlukah pendidikan iman di sekolah itu? Mengapa?
c. Tambahan
1)
Banyak sekolah cenderung mengutamakan mutu akademik (nilai rapot)
dibandingkan mengutamakan perkembangan kepribadian dan rohani anak.
2)
Banyak orang tua cenderung memilihkan sekolah untuk anak-anak hanya dengan
pertimbangan murah dan mutu prestasi akademik sekolah serta mengesampingkan
tawaran nilai kristiani.
3)
Banyak orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan iman anak pada sekolah.
4)
Pergaulan anak dengan teman di sekolah mempengaruhi perilaku di rumah dan lingkungan.
5)
Hendaknya dalam memilih sekolah, bukan hanya mengejar murah dan mutu
akademik dan sekolah saja, tetapi juga mempertimbangkan nilai pendidikan iman anak.
6)
Kedudukan Pelajaran Agama Katolik dan kegiatan-kegiatan iman Katolik di
sekolah adalah membantu dan melengkapi tugas dan peran orangtua mendidik iman
anak-anak. Tentu
saja, ada keterbatasan jam pelajaran agama atau kegiatan agama katolik di
sekolah tidak bisa sepenuhnya menjadi jaminan anak akan mendapatkan pendidikan
iman yang cukup.
3. Inspirasi Kitab Suci
a. Bacaan Kitab Suci Lukas 2:43-52
Pemandu bisa meminta umat
untuk membacakan secara bergiliran tiap satu ayat
2:43 Sehabis hari-hari
perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem
tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena
mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,
berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum
keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena
mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari
Dia.
2:46 Sesudah
tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah
alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka.
2:47 Dan semua
orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segaiajawab yang
diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika
orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya:
“Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan
cemas mencari Engkau.”
2:49 Jawab-Nya
kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus
berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
2:50 Tetapi mereka
tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia
pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus
makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia.
b. Pendalaman
Pemandu meminta umat menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1)
Dari teks tersebut, seperti apakah gambaran pribadi Yesus pada waktu kecil?
2)
Melihat kecerdasan Yesus seperti itu, kira-kira bagaimana gambaran
pendidikan iman yang diperoleh Yesus?
3)
Bagaimana tindakan Yusup dan Maria setelah mendapatkan Yesus kembali dari
bait Allah?
4)
Nilai apa yang bisa dipetik bagi kelangsungan perkembangan iman kita?
c. Tambahan
1)
Yesus mendapatkan perhatian khusus dalam pendidikan imannya dan orang
tuanya.
2)
Yesus juga semakin memperkembangkan pengetahuan imannya di Bait Allah.
3)
Bait Allah ditempatkan oleh Yusup-Maria menjadi salah satu “mitra” dalam
memperkembangkan iman Yesus.
4)
Walaupun Yesus telah teruji pengetahuannya di Bait Allah namun orangtuanya
tetap membawa kembali ke dalam keluarga untuk dididik agar semakin bertambah
besar dan bertambah hikmat-Nya.
5)
Bukti perkembangan hikmat yang baik terletak pada makin dikasihi oleh Allah
dan manusia.
6)
Perkembangan iman perlu didukung dan berbagai pihak termasuk dan tempat
pendidikan (sekolah)
4. Aksi
Pemandu mengajak umat membicarakan apa yang bisa
dilakukan setelah mendalami topik lewat Situasi Nyata dan Inspirasi Kitab Suci.
Hasil dicatat dan ditegaskan kembali yang hendak dilakukan sebagai tindakan
nyata (aksi) dan pertemuan.
Dan refleksi iman di atas, kita disadarkan kembali bahwa
Keluarga tetap menjadi tempat pertama dan utama dalam pembinaan iman. Sekolah
diperlukan juga bagi kita sebagal mitra dalam mendampingi dan memperkembangkan
iman anak-anak.
a.
Apa yang dapat kita lakukan agar anak-anak juga berkembang imannya di
sekolah?
b.
Sebagai umat lingkungan dukungan macam apa yang bisa kita berikan bagi
keluarga-keluarga yang sedang dalam masa mendidik anak-anak?
5. Penutup
Pertemuan dapat diakhiri dengan doa spontan dan umat yang
hadir, kolekte, dilanjutkan dengan doa Bapa Kami dan Doa Penutup.
a. Doa Spontan/Doa Umat (dipersilahkan yang bersedia)
b. Doa Bapa Kami (didoakan bersama)
c. Doa Penutup
P: Allah yang
Mahabijaksana, kami bersyukur karena telah diperkenankan mendalami tema Sekolah
sebagai mitra pendidikan iman bagi anak-anak kami. Berilah kami tekad yang kuat
dalam menantikan Yesus Sang Juru Selamat untuk dapat menerangi budi dan pikiran
kami. Semoga melalui Putra Allah yang menjelma menjadi manusia ini kami semakin
diteguhkan iman kepercayaan kami dan mampu mewariskan iman kami kepada
anak-anak kami. Kami berdoa juga untuk sekolah-sekolah dimana anak-anak kami
menjalani masa pendidikannya, semoga sekolah-sekolah juga mengedepankan nilai-nilai
kristiani dalam mengembangkan karya pendidikannya. Semua ini kami haturkan dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U: Amin.
d. Berkat
P: Tuhan beserta
kita
U: Sekarang dan
selama-lamanya
P: Semoga kita dan
keluarga dan diberkati oleh Allah yang dan Putena dan Roh Kudus.
U: Amin
P: Dengan
demikian, pertemuan selesai
U: Syukur kepada Allah
e. Lagu Penutup
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati