Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Pertemuan Adven III, Keuskupan Agung Semarang: Pengembangan Iman di Lingkungan
A. Bahan untuk Pemandu
1. Tujuan Pertemuan
1)
Umat dan keluarga katolik menyadari bahwa keterlibatan berkomunitas di lingkungan
merupakan upaya untuk semakin mengembangkan pendidikan iman.
2)
Umat dan keluarga katolik semakin disadarkan mengenai pentingnya menumbuhkan
tanggungjawab pendidikan iman anak dalam lingkungan.
2. Gagasan Dasar Pertemuan
P: Pada pertemuan
yang kedua umat diajak merefleksi peran sekolah dalam mendukung pendidikan
iman. Melalui sekolah, harapannya orangtua dibantu dalam mendidik iman
anak-anak. Iman Katolik hendaknya dipupuk dan dikembangkan terus menerus. Ada
orang yang berpendapat bahwa urusan iman adalah urusan pribadi. Di dalam Gereja
Katolik, iman hakekat tidak hanya individual, Apakah iman Katolik hanya mempedulikan
diri sendiri, berkembang dalam diri sendiri saja? Memang benar bahwa tindakan
iman adalah tindakan yang personal, sebuah pertobatan yang lahir dan hati
pribadi setiap manusia untuk mengimani Yesus Kristus. Tetapi kita tidak akan
bisa secara sempurna membangun dialog pribadi dengan Yesus Kristus tanpa
dukungan dan kebersamaan dengan umat yang lain. Kita beriman kepada Kristus
tidaklah sendirian tetapi bersama orang lain yang sama-sama mengimani Yesus
Kristus. Maka Iman Katolik selain bersifat personal sekaligus bersifat komunal.
Lalu siapakah umat Katolik yang paling dekat di sekitar kita? Umat lain yang paling dekat di
sekitar kita adalah paguyuban lingkungan. Umat lingkungan merupakan bagian
konkrit Gereja, persekutuan umat beriman yang dijiwai semangat persaudaraan
Injili dan secara penuh melibatkan din dalam masyarakat. Di dalam lingkungan
tersebut antar keluarga-keluarga Katolik saling berelasi, mengembangkan hidup
persaudaraan dalam iman akan Yesus Kristus, sebagai sebuah paguyuban yang makin
terbuka bagi karya Roh Kudus, semakin sehati-sejiwa sebagai umat Allah. Melalui
paguyuban inilah iman setiap pribadi semakin diteguhkan dan dikembangkan. Oleh
sebab itu lingkungan menjadi basis hidup menjemaat bagi umat katolik.
B. Bahan Pertemuan
1. Pembuka
a. Lagu Pembuka
b. Tanda Salib
P: Dalam nama
Bapa, Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P: Kasih karunia
dan damai sejahtera dan Allah Bapa dan dan Putera-Nya Yesus Kristus, beserta
kita
U: Sekarang dan
selama-lamanya
c. Pengantar
P: Pada pertemuan
Adven kedua, kita telah diajak mendalami bersama bahwa sekolah juga merupakan
salah satu tempat untuk membantu keluarga-keluarga dalam memperkembangkan iman
kita. Selain sekolah kita juga mempunyai lingkungan sebagai salah satu tempat
untuk menumbuhkan dan memperkembangkan iman kita. Apakah lingkungan kita bisa
menjadi tempat menyuburkan iman? Sejauh mana kita terlibat dalam lingkungan
sebagai anggota Gereja? Maka dalam pertemuan ketiga ini kita diajak
merefleksikan peran kita di lingkungan. Kita diajak semakin menghidupkan
lingkungan sebagai basis hidup menjemaat.
d. Tobat
P: Kita sadar
bahwa kita memiliki kekurangan terutama dalarn tanggung jawab kita
mengembangkan iman di lingkungan, marilah kita memohon belas kasih dan
pengampunan Tuhan.
U: Saya mengaku
P: Semoga Allah
yang maha kuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U: Amin.
e. Penyalaan lilin Korona
Lilin ketiga dinyalakan oleh salah
seorang bapak atau ibu pengurus lingkungan dan dilanjutkan dengan doa oleh
pemandu.
P: Allah Bapa yang
Mahakasih, kami telah memasuki masa Adven, masa penantian akan kedatangan
Putera-Mu terkasih. Kami mohon semoga lilin Adven ini menerangi hati kami agar
semakin pantas untuk menyambut Putera-Mu yang lahir di tengah-tengah kami.
Semoga lilin ini juga menerangi hati kami yang berkumpul untuk merenungkan
hidup kami yang Kaupanggil untuk mendidik iman bagi anak-anak kami. Semoga
dengan bimbingan sabda-Mu kami dapat menggiatkan lingkungan sebagai pendidikan
iman menjemaat Permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus,
sepanjang segala masa.
U: Amin
2. Situasi Nyata
a. Kisah Pengalaman
Pemandu bisa meminta salah
satu umat untuk membacakan kisah dibawah ini
“Namaku Andreas Aldi, saat ini aku sekolah kelas XI di
salah saiah satu SMU Negri. Sebagai seorang Katolik aku ingin sekali mengikuti
kegiatan-kegiatan Gereja bergaul dengan teman-teman. Aku ingin mengekspresikan
diri di lingkungan dan Gereja karena kegiatan-kegiatan di sekolah sangat
terbatas dan semuanya bernuansa muslim, teman-teman Katolik di sekolah pun
sangat sedikit. Sering kali teman-teman sekolah mengajak kegiatan muslim dengan
berbagai alasan, membujuk untuk mengikuti kegiatan mereka. Pernah ada yang
mengatakan bahwa aku adalah seorang kristiani sendiri di kelas, pindah agama
saja agar aku bisa Iebih diterima oleh teman-teman. Tetapi keyakinanku tetap
kuat, aku harus tetap menjadi Katolik!
Sebagai anak yang baik, aku selalu memberitahukan
keinginan dan kegiatan yang akan aku ikuti pada mama tersayang. Mama sebagai
ibu rumah tangga terlalu khawatir denganku kalau aku tidak memberitahukan
kegiatan-kegiatanku pada mama. Sedangkan Ayah seorang guru SD. Di lingkungan
Ayah adalah seorang prodiakon. Bisa dibayangkan kesibukannya melayani umat lingkungan.
Suatu hari, mudika di lingkunganku akan mengikuti kegiatan week end gladi
kepribadian yang diadakan oleh OMK Paroki. Sabtu siang, aku kembali meminta
izin kepada mama untuk menginap mengikuti kegiatan tersebut. Mama tidak mengijinkan! Aku
merayu mama untuk dapat diijinkan, memberikan ahasan sedemikian rupa supaya
diberi kesempatan untuk bisa ikut kegiatan. Aku mengatakan bahwa materinya
menarik. Tentang kepribadian. Justru dan situ seolah mama menginterogasiku.
“Lha, apa selama ini Mama mendidik kepribadianmu tidak cukup?” Aku menjadi
bingung menjawabnya. “Aldi, tugas utamamu saat ini adalah belajar! Apalagi kamu
sudah SMA, persiapan untuk mencari kuliah, masa depanmu ada di depanmu
sekarang! Mama sudah keluarkan banyak biaya untuk sekolahmu, kalau sekolahmu
sampai gagal maka sia-sia seluruh biaya yang mama keluarkan!” Lanjut nasehat
Mama, “Cukuplah ayahmu saja yang aktif di lingkungan, toh tidak usah semua
tampil di lingkungan dan Gereja karena lingkungan dan Gereja bukan hanya milik
kita saja, masih banyak orang yang bisa tampil dalam kegiatan-kegiatan
tersebut”.
Aku sadar dengan nasehat mama itu benar, tetapi aku
sendiri tidak tahu kenapa aku begitu mencintai kegiatan-kegiatan di lingkungan
dan Gereja itu. Aku mulai berbohong pada mama, tekadku bulat ikut week end
bersama teman-teman. Aku memberikan alasan mengikuti penelitian tugas sekolah bersama teman-teman.
b. Pendalaman
Pemandu bisa meminta salah
satu umat untuk membacakan pertanyaan secara bergilir, kermudian pertanyaan
dapat didalami dalarn kelompok-kelompok kecil atau disharingkan secara langsung
1)
Apa yang akan dilakukan oleh Aldi dan bagaimana tanggapan mamanya?
2)
Keterlibatan macam apa yang diharapkan dan umat agar lingkungan bisa menjadi
hidup?
3)
Kegiatan-kegiatan lingkungan macam apa yang bisa mendukung perkembangan
iman Anda?
c. Tambahan
1)
Hidupnya lingkungan menjadi tanggung jawab seluruh umat, bukan hanya
menjadi tanggungjawab pengurus lingkungan.
2)
Semua umat lingkungan perlu diberi tempat dan perannya di lingkungan untuk
menciptakan lingkungan yang semakin hidup.
3)
Terlibat di lingkungan tidak dapat diwakilkan dan salah satu anggota
keluarga saja.
4)
Lingkungan menjadi wahana pengembangan iman bagi seluruh warganya.
5)
Lingkungan menjadi tempat untuk saling meneguhkan dan menumbuhkan jati diri
kristiani, yang ditandai dengan hidupnya suasana doa antar keluarga, sarasehan
iman, semangat persaudaraan, peduli pada semua anggota jemaat dan memancarkan
kasih Kristus pada sesama di tengah masyarakat.
3. Inspirasi Kitab Suci
a. Bacaan Kitab Suci Markus 3: 31-35
Pemandu bisa meminta umat
untuk membacakan secara bergiliran tiap satu ayat
3:31 Lalu
datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar,
mereka menyuruh orang memanggil Dia.
3:32 Ada orang
banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan
saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”
3:33 Jawab Yesus
kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?”
3:34 Ia melihat
kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “ini ibu-Ku
dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa
melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku
perempuan, dialah ibu—Ku.”
b. Pendalaman
1)
Dari teks tersebut, apakah Yesus melupakan Ibu dan saudara-saudaranya
(keluarga Yesus)?
2)
Dari teks terebut, siapakah yang dimaksud saudara-saudara Yesus?
3)
Dari teks tersebut, Semangat menghidupkan lingkungan macam apa yang bisa
kita kembangkan?
4)
Nilai apa yang bisa dipetik bagi kelangsungan perkembangan iman kita?
c. Tambahan
1) Keluarga sebagai tempat
pertama dan utama dalam pendidikan iman
2) Pertumbuhan iman yang
personal perlu dikembangkan lagi dalam hidup bersama jemaat yang lain, sebagai
saudara seiman.
3) Aktif dan terlibat di
lingkungan bukan berarti lari dan meninggalkan keluarga.
4) Lingkungan menjadi
tempat pertemuan umat beniman kristiani yang meneguhkan dan menghidupkan iman.
5) Lingkungan akan menjadi
hidup jika antar anggota jemaat memiliki semangat persaudaraan, semua anggota
hidup dalam rasa persaudaraan, sejiwa dalam Kristus.
4. Aksi
Pemandu mengajak umat membicarakan apa yang bisa
dilakukan setelah mendalami topik lewat Situasi Nyata dan Inspirasi Kitab Suci.
Hasil dicatat dan ditegaskan kembali yang hendak dilakukan sebagai tindakan
nyata (aksi) dan pertemuan.
Dan refleksi iman di atas, kita disadarkan kembali bahwa
lingkungan menjadi basis dalam kehidupan beriman kita. Semua anggota umat
lingkungan mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menghidupkan lingkungan,
termasuk juga dalam saling memperkembangkan imannya. Kegiatan-kegiatan macam
apa yang perlu kita hidupkan kembali agar umat lingkungan bisa semakin
mengembangkan imannya?
5. Penutup
Pertemuan dapat diakhiri dengan doa spontan dan umat yang
hadir, kolekte, dilanjutkan dengan doa Bapa Kami dan Doa Penutup.
a. Doa Spontan/Doa Umat (dipersilahkan yang bersedia)
b. Doa Bapa Kami (didoakan bersama)
c. Doa Penutup
Yesus yang balk, puji dan syukur kami haturkan kepadaMu
karena Engkau telah berkenan menjadi pemersatu kami umat
lingkungan...(disesuaikan dengan nama lingkungan) yang setia mengimani-Mu.
Kobarkanlah semangat iman kristiani kami dgar kami semakin teguh imannya,
semakin berani memancarkan kasih-Mu sendiri di tengah paguyuban dan berani
menjadi garam di tengah masyarakat kami. Semua ini kami haturkan dengan pengantaraan Kristus
Tuhan kami. Amin.
d. Berkat
P: Tuhan beserta
kita
U: Sekarang dan
selama-lamanya
P: Semoga kita dan
keluarga kita selalu dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa,
dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin
P: Dengan
demikian, pertemuan Adven sudah selesai
U: Syukur kepada Allah
e. Lagu Penutup
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati