| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 10 Januari 2014 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 10 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Siapa memandang Allah, memiliki segala kekayaan yang dapat dibayangkan orang. (St Gregorius dari Nyssa)

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkatilah langkah hidup kami hari ini. Berkatilah perjalanan pengabdian kami kepada-Mu lewat tugas-tugas kami sehingga kami dapat menjadi berkat bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
 
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
 
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
 
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.

Renungan

Kerap kali kita datang kepada Tuhan dan menyampaikan permohonan-permohonan kita dengan nada memaksa. Kita ingin Tuhan mengabulkan semua permohonan kita. Kita mau kehendak kita yang dipenuhi oleh Tuhan.

Si kusta dalam kisah Injil hari ini memberikan contoh yang indah dalam mendekati Tuhan. Ia tidak memaksakan kehendaknya kepada Yesus. Ia tersungkur di hadapan Yesus, tanda hormat bakti dan sembah sujud yang mendalam sekaligus pengakuan akan kuasa Yesus. Ia yakin bahwa Yesus sanggup melakukan yang terbaik baginya. Hal ini semakin tampak dalam kata-katanya, ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku”. Tidak ada nada pemaksaan. Ia sadar siapa dirinya dan siapa yang ada di hadapannya. Ia sungguh datang kepada Yesus dengan penuh kerendahan hati. Semuanya itu merupakan ungkapan iman dan kepercayaannya kepada Yesus. Sikapnya itu berkenan di hadapan Yesus. Yesus memenuhi kerinduan hatinya yang terdalam. Ia ditahirkan oleh Yesus.

Setiap hari kita datang kepada Tuhan dan memanjatkan doa-doa kita. Bagaimanakah sikap kita dalam berdoa? Apakah kita kerap memaksakan kehendak sendiri kepada Tuhan?

Ya Tuhan, ajarilah aku selalu untuk datang kepada-Mu dengan penuh iman dan kerendahan hati serta mampu membiarkan kehendak-Mu terjadi dalam hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy