Rabu, 29 Januari 2014
Hari Biasa Pekan III
Doa itu hidup, bagaikan suatu oase di padang gurun --- Beato Titus Brandsma
Antifon Pembuka (Mrk 4:3.8)
Seorang penabur keluar menabur benih. Benih itu sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan suburnya dan menghasilkan buah.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan kami sendiri. Tetapi Engkau hanyalah memberikan satu-satunya, ialah Yesus, Putra Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami, agar dapat memahami dan mengimani Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
Hari Biasa Pekan III
Doa itu hidup, bagaikan suatu oase di padang gurun --- Beato Titus Brandsma
Antifon Pembuka (Mrk 4:3.8)
Seorang penabur keluar menabur benih. Benih itu sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan suburnya dan menghasilkan buah.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan kami sendiri. Tetapi Engkau hanyalah memberikan satu-satunya, ialah Yesus, Putra Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami, agar dapat memahami dan mengimani Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
"Aku akan membangkitkan keturunanmu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya."
Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah
Tetapi pada sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah
kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang
mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam
rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi
Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku
mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan
firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan
menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan
bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan
kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang
mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk
menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala
tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu.
Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di
bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,
sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan
dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak
Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan
keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan
kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah
genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak
kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan
mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta
kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan
menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum
dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan
anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya,
seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari
hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di
hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti
perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada
Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah
orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa
naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ,
sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan
Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan.
Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian
benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya
sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak
banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu
makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih
itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh
dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada
yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus
bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua
belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah
diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka
tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar
mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada
mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian
bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu
menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu
ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan
mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar
sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak
berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan
atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain,
yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu,
tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan
dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak
berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang
yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali
lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keadaan tanah sangat menentukan tumbuh dan berkembangnya suatu jenis tanaman. Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah. Sebaliknya, tanah yang tidak subur akan membuat tanaman menjadi kerdil bahkan mati dan tidak menghasilkan buah.
Injil hari ini mengemukakan perumpamaan tentang penabur. Penabur itu melambangkan Allah, sedangkan tanah adalah manusia. Allah telah menaburkan Sabda-Nya kasih dan aneka benih kebaikan kepada semua manusia. Betapa Ia mengharapkan agar semuanya itu tumbuh subur dalam diri kita dan menghasilkan buah yang berlimpah. Tapi kenyataannya tidaklah selalu demikian karena keadaan hati manusia. Ketertutupan, kebebalan, keegoisan, kesibukan duniawi dan aneka ketidakpedulian manusia kerap membuat benih-benih yang ditanamkan Allah itu tidak berkembang bahkan mati dalam manusia.
Dengan mengemukakan perumpamaan itu, Yesus tentu mengharapkan agar kita menjadi tanah yang subur. Bagaimana dengan kita? Termasuk tanah macam apakah kita?
Allah Bapa, kiranya setiap benih kasih dan kebaikan yang Engkau tanamkan dalam diriku akan bertumbuh subur dan menghasilkan buah yang baik. Amin.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keadaan tanah sangat menentukan tumbuh dan berkembangnya suatu jenis tanaman. Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah. Sebaliknya, tanah yang tidak subur akan membuat tanaman menjadi kerdil bahkan mati dan tidak menghasilkan buah.
Injil hari ini mengemukakan perumpamaan tentang penabur. Penabur itu melambangkan Allah, sedangkan tanah adalah manusia. Allah telah menaburkan Sabda-Nya kasih dan aneka benih kebaikan kepada semua manusia. Betapa Ia mengharapkan agar semuanya itu tumbuh subur dalam diri kita dan menghasilkan buah yang berlimpah. Tapi kenyataannya tidaklah selalu demikian karena keadaan hati manusia. Ketertutupan, kebebalan, keegoisan, kesibukan duniawi dan aneka ketidakpedulian manusia kerap membuat benih-benih yang ditanamkan Allah itu tidak berkembang bahkan mati dalam manusia.
Dengan mengemukakan perumpamaan itu, Yesus tentu mengharapkan agar kita menjadi tanah yang subur. Bagaimana dengan kita? Termasuk tanah macam apakah kita?
Allah Bapa, kiranya setiap benih kasih dan kebaikan yang Engkau tanamkan dalam diriku akan bertumbuh subur dan menghasilkan buah yang baik. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Melalui perumpamaan - satu bentuk mengajar-Nya yang khas - Yesus
mengajarkan supaya masuk ke dalam Kerajaan-Nya Bdk. Mrk 4:33-34.. Lewat
perumpamaan Ia mengundang ke perjamuan Kerajaan-Nya Bdk. Mat 22:1-14.,
tetapi menuntut juga keputusan yang radikal. Untuk memperoleh Kerajaan
itu, orang harus melepaskan segala sesuatu Bdk. Mat 13:44-45.; kata-kata
hampa tidak mencukupi; perbuatan sangat dibutuhkan Bdk. Mat 21:28-32..
Perumpamaan perumpamaan itu seakan-akan menempatkan sebuah cermin di
depan manusia, dalamnya ia dapat mengerti: Apakah ia menerima kata-kata
itu sebagai tanah yang berbatu-batu atau sebagai tanah yang baik? Bdk.
Mat 13:3-9. Apa yang ia lakukan dengan talenta yang ia terima? Bdk. Mat
25:14-30. Yesus dan kehadiran Kerajaan di dunia adalah inti semua
perumpamaan. Orang harus masuk ke dalam Kerajaan, artinya harus menjadi
murid Kristus, untuk "mengetahui rahasia Kerajaan surga" (Mat 13:11).
Untuk mereka yang "ada di luar (Mrk 4:11), segala sesuatu tinggal
rahasia Bdk. Mat 13:10-15.. (Katekismus Gereja Katolik, 541)