Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
Jika engkau memanggul salibmu dengan sukacita, maka salibmu akan memanggulmu. (Tomas A. Kempis)
Antifon Pembuka (Mzm 31:10.16.18)
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita.Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu
Doa Pagi
Ya Allah, di tengah kumpulan kesesakan, nabi Yeremia tetap berani percaya pada perlindungan dan pertolongan-Mu. Pada pagi ini pun kami pecaya bahwa Engkau menyertai setiap langkah hidup kami. Maka, tuntunlah ke jalan yang benar, saudara-saudara kami yang saat ini berada di jalan kejahatan. Semoga mereka dan kami pun menyadari akan penyelenggaraan-Mu yang menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Istilah latin mengatakan: Homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lain). Tomas Hobbes memahami istilah tersebut sebagai suatu sifat alami manusia bahwa pada dasarnya manusia ingin menguasai sesamanya. Manusia menginginkan orang lain bertekuk lutut di bawah kakinya. Hal ini sangat tampak ketika memperebutkan kekuasaan di suatu negara. Untuk merebut kekuasaan segala cara dihalalkan. Sampai hari ini pun istilah tersebut tetap relevan.
Injil hari ini mengingatkan kita pada istilah di atas. Dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Allah dan berniat akan melempari Yesus dengan batu. Alasan mereka jelas, tidak ada seorang manusia pun dapat mengklaim dirinya sama dengan Allah. Klaim seperti itu adalah hujatan bagi Allah dan harus dibinasakan. Namun, mereka juga tidak ingin tersaingi oleh Yesus, yang telah melakukan perbuatan baik, yang hanya Allah saja dapat melakukannya. Maka, tampaklah sifat alami orang Yahudi, mereka tidak menerima kehebatan Yesus.
Yesus tidak gentar! Ia membela diri dengan kebenaran tak terbantahkan, yaitu Kitab Suci. Sebab bagi orang Yahudi, perkataan Kitab Suci tidak dapat terbatalkan. Maka, Yesus menggunakannya untuk mewahyukan kebenaran bahwa perkataan dan perbuatan-Nya tertulis dalam Kitab Suci. Meskipun Yesus sudah memberi bukti, orang Yahudi toh tidak mengakuinya, karena bagi mereka orang seperti Yesus tidak pantas setara dengan Allah. Hati dan budi mereka tertutup oleh keegoisan dan kesombongan mereka.
Sifat seperti itu pun sering muncul dalam diri kita. Untuk itulah Yesus datang ke tengah-tengah kita. Perbuatan baik Yesus adalah tanda kuasa Allah atas dunia dan sifat alami manusia. Kuasa untuk menggantikannya dengan Roh-Nya. Melalui Sakramen Pembaptisan kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Manusia lama (alami) kita yang penuh dosa telah dibersihkan. Lebih daripada itu, kita tidak sebatas dijadikan anak-anak Allah, melainkan juga dimeteraikan dengan Roh Kudus melalui Sakramen Krisma agar predikat anak itu berbuah limpah dengan perwataan iman seturut panggilan kita masing-masing. Semua itu akan menjadi nyata bila dari kita menanggapinya dengan membuka hati dan budi untuk menerima Yesus.