Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Minggu, 13 April 2014
Hari Minggu Palma
Matius 21:1-11
Yesaya 50:4-7; Mzm 22:8-9:17-18a.19-20.23-24; Filipi 2:6-11; Mat 26:14 - 27:66
"Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Lazimnya, seorang raja menunggang kuda bukan keledai. Kuda adalah simbol kekuatan dan keperkasaan sehingga merupakan kendaraan perang (Yes 31:1-3; 1Raj 4:26). Sementara keledai adalah simbol kelemahlembutan, bahkan sering dikatakan sebagai binatang yang bodoh. Namun, keledai selalu siap sedia melayani karena sadar akan dirinya sebagai binatang untuk mengangkut beban. Yesus memasuki kota Yerusalem bukan untuk mengobarkan perang melawan orang Yahudi yang memusuhi dan hendak membunuh-Nya, juga bukan untuk melawan penjajah Romawi seperti yang dilakukan orang-orang zelot. Ia datang ke Yerusalem untuk menderita guna menanggung beban dosa kita dan mengangkat serta mengangkutnya pergi supaya kita dibebaskan dan diselamatkan. Maka, Ia menunggang keledai, binatang yang biasa menanggung dan mengangkut beban tuannya. Dengan demikian, Ia sungguh mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba yang harus berkorban untuk menanggung beban dan hukuman (bdk. Flp 2:6-11). Beban dan hukuman itu, seharusnya kita yang mananggungnya karena kita yang melakukan dosa, tetapi semua itu ditanggung-Nya demi kebebasan dan keselamatan kita. Yesus telah mengorbankan diri-Nya untuk kita, maka kita pun juga diajak untuk mau dan berani berkorban bagi sesama. Yesus telah menanggung beban kita, maka kita pun juga harus saling tolong menolong dalam menanggung dan meringkankan beban-beban kehidupan ini.
Doa: Tuhan Engkau telah mengorbankan diri demi keselamatan kami. Berilah kami kemauan dan kerelaan untuk berborban bagi orang lain dan saling tolong-menolong untuk menanggung dan meringankan beban-beban kehidupan kami. Amin. -agawpr-
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati