Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Jumat, 04 April 2014
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Jumat I, Hari Pantang)

Kebijaksanaan 2:1a.12-22; Mazmur 34:17-18.19-20.21.23; Yohanes 7:1-2.10.25-30

Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba. (Yoh 7:28-30)

Sudah berulang kali, orang-orang Farisi, para ahli taurat dan imam-imam kepala berusaha untuk membunuh Yesus. Namun, mereka selalu gagal karena saat-Nya belum tiba. Secara amat sederhana, hal ini dapat kita pahami bahwa hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan. Tuhanlah yang menentukan untuk setiap orang: kapan hidup di dunia ini dimulai, untuk berapa lama dan kapan berakhir. Dengan kata lain, sama seperti Yesus, semua orang datang ke dunia ini dari (=atas kehendak) Tuhan dan Tuhanlah yang mengutusnya (Yoh 7:25). Maka, Tuhan pula yang menentukan kapan tugas perutusan itu berakhir.

Kita datang ke dunia bukan atas kehendak kita sendiri tapi atas kehendak Tuhan. Kita tidak bisa memilih: lahir kapan, di mana, dengan orangtua siapa, dari suku mana, dll. Semua kita terima sesuai dengan kehendak-Nya. Kalau sejak awal kedatangan kita di dunia ini ditentukan oleh kehendak Tuhan, apakah sampai sekarang kita setia memelihara dan melaksanakan kehendak Tuhan seperti Yesus yang taat kepada Bapa sampai mati (bdk. Flp 2:8). Atau kita lebih banyak menuruti kehendak dan keinginan kita sendiri (nggugu karepe dhewe)?

Setiap saat dalam hidup kita pun tidak kita tentukan sendiri tetapi bersama dengan Tuhan. "Man proposes, God disposes" (Manusia merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan). Maka, karena Tuhan yang menentukan, akan menjadi aman kalau kita selalu merencanakan dan melangkah bersama Tuhan. Allah sendiri telah berjanji, "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu" (Kel 33:14). Dan janji ini pun telah diperbarui oleh Yesus pasca kebangkitan-Nya, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Maka, jangan sekali-kali kita malah meninggalkan Tuhan.

Doa: Tuhan, apa pun yang terjadi dalam diriku, Engkaulah yang menentukannya. Semoga, aku selalu hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan selalu merencanakan segala sesuatu dan melangkah bersama-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy