Selasa, 29 April 2014
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
“Segala sesuatu diarahkan kepada keselamatan manusia. Allah tidak membuat apa pun di luar tujuan ini” (St. Katarina dari Siena)
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa surgawi, beban hidup akan menjadi lebih ringan bila kami putra-putri-Mu mau hidup rukun dan saling berbagi. Pandanglah niat baik hati kami untuk berani memulai memberikan diri kepada sesama. Semoga doa-doa St. Katarina dari Siena menguatkan kami dalam beriman secara nyata dalam peri hidup sehari-hari, khususnya untuk sepanjang hari ini. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Salah satu sikap yang memecah belah hidup bersama adalah egois. Sebaliknya sikap terbuka, sehati dan sejiwa, kompak, mau peduli dan berbagi akan menyatukan hidup bersama. Inilah sifat dan sikap Gereja awali yang bersekutu dalam semangat kasih persaudaraan. Semua orang mau peduli dan menyerahkan diri dalam kebersamaan komunitas. Mereka telah diikat oleh kasih Kristus yang menyelamatkan.
Bacaan Pertama
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
“Segala sesuatu diarahkan kepada keselamatan manusia. Allah tidak membuat apa pun di luar tujuan ini” (St. Katarina dari Siena)
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa surgawi, beban hidup akan menjadi lebih ringan bila kami putra-putri-Mu mau hidup rukun dan saling berbagi. Pandanglah niat baik hati kami untuk berani memulai memberikan diri kepada sesama. Semoga doa-doa St. Katarina dari Siena menguatkan kami dalam beriman secara nyata dalam peri hidup sehari-hari, khususnya untuk sepanjang hari ini. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Salah satu sikap yang memecah belah hidup bersama adalah egois. Sebaliknya sikap terbuka, sehati dan sejiwa, kompak, mau peduli dan berbagi akan menyatukan hidup bersama. Inilah sifat dan sikap Gereja awali yang bersekutu dalam semangat kasih persaudaraan. Semua orang mau peduli dan menyerahkan diri dalam kebersamaan komunitas. Mereka telah diikat oleh kasih Kristus yang menyelamatkan.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
"Mereka sehati dan sejiwa."
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.
atau bacaan dari Rumus Khusus Para Kudus:
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
atau Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
5. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya. Sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan II Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Orang yang percaya dan taat kepada Tuhan akan selamat dan bahagia. Dia akan hidup senantiasa dalam kasih Tuhan. Sikap percaya kepada Tuhan ditandai dengan kelahiran kembali dalam Sakramen Baptis. Berkat meterai kekal ini, orang mengalami penghapusan dosa asal dan semua dosa lainnya. Dia ikut mati dan bangkit bersama Kristus yang diimaninya. Seluruh hidupnya telah berada di bawah kuasa kasih Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Nikodemus adalah seorang guru Israel tidak memahami apa itu lahir baru. Tetapi ia mau bertanya dan mencari tahu. Yesus membuka rahasia hidup baru dalam Roh kepada Nikodemus yang sedang mencari. Kita semua seperti Nikodemus, kurang memahami apa artinya lahir baru. Karena itu kita harus terbuka kepada Yesus dan ingin tahu seperti Nikodemus. Yesus akan menjawab kesukaran kita dengan membuka tabir rahasia siapa diri-Nya supaya kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Apakah aku sungguh percaya?
Doa Malam
O Penebus Ilahi, dengan rahmat Pembaptisan kami telah Kaulahirkan kembali menjadi manusia baru. Semoga rahmat-Mu senantiasa menyertai kami dalam mengisi hidup baru itu. Bantulah agar kami selalu terbuka akan segala kesempatan yang Kautawarkan untuk selalu mengikuti ke mana Roh Kudus-Mu membimbing kami. Ampunilah ketegaran hati kami yang suka melawan kehendak-Mu. Amin.
Kalau mengalami kejahatan dan penderitaan, iman akan Bapa yang maha kuasa dapat diuji secara serius. Sewaktu-waktu Allah tampaknya tidak hadir dan tidak mampu mencegah kemalangan. Namun Allah Bapa menyatakan kekuasaan-Nya atas cara paling rahasia dalam Penghinaan dan kebangkitan Putera-Nya, yang mengalahkan yang jahat. Dengan demikian, Yesus yang tersalib adalah "kekuatan dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Kor 1:24- 25). Dalam pembangkitan dan pengangkatan Kristus, Bapa menunjukkan "kekuatan kuasa-Nya" dan menyatakan betapa "hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya" (Ef 1:19). --- Katekismus Gereja Katolik, 272
RUAH