Hari Biasa Pekan II Paskah
Tuhan telah memberikan kepada kita kata-kata doa dalam Mazmur, dalam doa-doa penting Liturgi Suci, dan tepatnya dalam liturgi Ekaristi itu sendiri. Di sini, Dia mengajar kita cara berdoa. Kita masuk ke dalam doa yang telah dibentuk dan diturunkan selama berabad-abad di bawah inspirasi Roh Kudus, dan bergabung dalam percakapan Kristus dengan Bapa. Maka yang paling utama dari liturgi adalah doa: pertama mendengarkan dan kemudian menjawab, dalam Mazmur Tanggapan, dalam doa Gereja, dan dalam Doa Syukur Agung. Kita merayakan Ekaristi dengan benar jika kita merayakannya dengan sikap "doa", menyatukan diri kita dengan misteri Kristus dan peran-Nya sebagai Putra. Jika kita merayakan Ekaristi seperti ini: pertama mendengarkan dan kemudian menjawab, lalu berdoa dengan menggunakan kata-kata yang ditunjukkan kepada kita oleh Roh Kudus, maka kita merayakan Ekaristi dengan benar. Dan melalui doa kita bersama, umat ditarik ke dalam persekutuan sebagai anak-anak Alah. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (bdk. Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Doa Pagi
Allah yang Mahabaik, untuk menjadi anak-anak-Mu tidak mungkin setengah-setengah. Tambahkanlah iman kami agar kami dapat dengan tekun dan tabah berani menyatakan iman kami akan Engkau sebagai Allah dan Bapa kami dan akan Yesus, Putra-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Mampukan kami untuk hidup dengan penuh kasih di tengah masyarakat, lingkungan yang berbeda keyakinan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Nikodemus, seorang Farisi datang kepada Yesus dan berbicara dengan-Nya. Ia terbuka untuk berdialog dengan Yesus. Ia mengakui Yesus sebagai seorang Guru yang diutus oleh Allah. Manusia baru hanya bisa dilahirkan kembali dari air dan Roh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Persatuan atau persekutuan dalam doa sangatlah penting. Persatuan dalam doa ini menjadi kekuatan komunitas itu sendiri. Para rasul bersatu di dalam doa sesudah mereka mendengarkan kisah pengalamanan saudara mereka dalam pelayananan: Petrus dan Yohanes, yang harus menghadapi Mahkamah Agama. Kekuatan persatuan mereka dalam doa itu ditampakkan dan dibuktikan dengan bergoyangnya tempat di mana mereka berkumpul.
Peristiwa ini mengingatkan kita, ketika keuskupan, paroki, atau keluarga kita sedang menghadapi masalah, besar ataupun kecil, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan manusiawi kita masing-masing, tetapi juga membutuhkan persatuan dalam doa-doa kita. Roh Kudus akan menguatkan kita yang bersatu dalam doa sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang kita hadapi.
Tuhan, terima kasih karena Engkau mengingatkan aku melalui para rasul-Mu betapa besar kekuatan doa bagi hidup kami bersama. Amin.