Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Sabtu, 12 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Yehezkiel 37:21-28; MT Yer 31:10.11-12b.13; Yohanes 11:45-56
"Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
Ketika nenek saya meninggal (2007), saya masih frater. Waktu itu sedang musim ujian dan kebetulan saya mendapat jadwal untuk ujian lisan di sore hari. Entah bagaimana, setelah keluar dari ruang ujian, saya merasa harus segera pulang ke rumah. Maka, saya segera cari pinjaman motor dan segera pulang. Sampai di rumah, ternyata saudara-saudara dan beberapa tetangga sudah berkumpul dan sedang berdoa rosario di sekitar nenek yang sedang mengalami sakratul maut. Saya pun segera bergabung dan memimpin 10 Salam Maria peristiwa terakhir sambil membisikkannya di telinga nenek. Makin lama, nafasnya makin pelan dan pada saat Salam Maria terakhir, nenek berhenti bernafas. Beliau menghadap Tuhan dengan damai. Setelah itu, para tetangga mulai berdatangan. Hari berikutnya semakin banyak. Paklik dan bulik saya pun berkumpul semua.
Peristiwa tersebut muncul kembali ketika saya merenungkan Injil hari ini. Kematian seorang manusia biasa saja mampu mengumpulkan dan mempersatukan banyak orang, apalagi kematian Yesus. Wafat Yesus yang disusul dengan kebangkitan-Nya mengumpulkan dan mempersatukan banyak orang dari segala suku, bahasa, dan bangsa di seluruh penjuru dunia sebagai anak-anak Allah. Ia tidak wafat untuk diri-Nya sendiri tetapi untuk kita semua supaya kita mendapatkan pengampunan dosa dan penebusan serta kelak dapat berkumpul dan bersatu sebagai anak-anak Allah di surga. Maka, sudah selayaknya sejak di dunia ini kita hidup rukun dan bersatu padu dengan semua orang. Kita jauhi segala macam hal yang dapat menyebabkan permusuhan, perpecahan dan ketercerai-beraian.
Doa: Yesus, Engkau telah mengorbankan diri untuk mempersatukan kami sebagai anak-anak Bapa di surga. Semoga kami Kaumampukan untuk hidup rukun dan berdamai dengan semua orang. Amin. -agawpr-
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati