Selasa, 13 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Kis 11:19-26; Mzm 87:1-3.4-5.6-7; Yoh 10:22-30
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Keselamatan dan kehidupan kekal kita sudah dijamin dengan pasti oleh Yesus. Pasti! Sebagaimana disabdakan-Nya dalam kutipan Injil hari ini. "Mereka (=kita) pasti tidak akan binasa untuk selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka (=kita) dari tangan-Ku. Kalau toh karena godaan setan yang begitu kuat dan karena kelemahan kita, kita sampai 'menggadaikan' jiwa kita kepada setan dan jatuh di tangannya, alias kita berbuat dosa entah besar entah kecil, Tuhan sudah menebus kita dengan darah-Nya yang ditumpahkan di kayu salib, satu kali untuk selamanya.** Akan hal ini, kita tidak perlu ragu-ragu, bimbang, apalagi tidak percaya seperti beberapa orang Yahudi dalam Injil ini. Berhadapan dengan misteri kasih Tuhan yang begitu besar ini, kita hanya bisa bersyukur, bersyukur, dan bersyukur seraya terus berusaha menjadi domba-domba-Nya yang baik, yakni yang selalu mendengarkan sabda-Nya dan mengikuti-Nya dengan setia kendati jalannya selalu mudah.
**KGK 1426: "Pertobatan kepada Kristus,
kelahiran kembali dalam Pembaptisan, anugerah Roh Kudus, penerimaan
tubuh dan darah Kristus sebagai makanan, membuat kita "kudus dan tidak
bercacat... di hadapan Allah" (Ef 1:4) sebagaimana Gereja sendiri,
mempelai Kristus adalah "kudus" dan "tanpa kerut" (Ef 5:27). Namun
kehidupan baru yang diterima dalam inisiasi Kristen tidak menghilangkan
kerapuhan dan kelemahan kodrat manusiawi, dan juga tidak menghilangkan
kecenderungan kepada dosa, yang dinamakan "concupiscentia". Kecondongan
ini tinggal dalam orang yang dibaptis, supaya dengan bantuan rahmat
Kristus mereka membuktikan kekuatan mereka dalam perjuangan hidup
Kristen Bdk. DS 1515.. Inti perjuangan ini ialah: kembali kepada kekudusan dan kehidupan abadi, ke mana Tuhan selalu memanggil kita Bdk. DS 1545; LG 40.."
KGK 1457 Gereja menuntut bahwa tiap warga beriman yang sudah mencapai usia mampu
untuk membeda-bedakan, mengakukan dosa berat yang ia sadari paling
kurang satu kali dalam satu tahun Bdk. CIC, can. 989; DS 1683; 1708..
Siapa yang tahu bahwa ia telah melakukan dosa berat, tidak boleh
menerima komuni kudus, juga apabila ia merasakan penyesalan mendalam,
sebelum ia menerima absolusi sakramental Bdk. Konsili Trente: DS 1647; 1661., kecuali ada alasan kuat untuk menerima komuni, dan kalau tidak mungkin baginya untuk mengakukan dosa Bdk. CIC, can. 916; CCEO, can. 711.. Anak-anak harus mengaku sebelum mereka menerima komuni kudus untuk pertama kalinya Bdk. CIC, can. 914..
"Siapa yang mengakukan dosanya, sudah bekerja
sama dengan Allah. Allah menggugat dosa-dosamu; kalau engkau juga
menggugatnya, engkau bergabung dengan Allah. Manusia dan pendosa,
seakan-akan harus dibedakan: kalau berbicara tentang manusia, Allahlah
yang menciptakannya; kalau berbicara tentang pendosa, manusialah yang
menciptakannya. Robohkanlah apa yang telah engkau ciptakan, supaya Allah
menyelamatkan, apa yang Ia ciptakan... kalau engkau mulai jijik akan
apa yang engkau ciptakan, mulailah karya-karyamu yang baik, karena
engkau menggugat karya-karyamu yang buruk. Pengakuan akan karya-karyamu
yang buruk adalah awal karya-karyamu yang baik. Engkau melakukan
kebenaran dan datang ke dalam terang" (Agustinus, ev. Jo. 12,13).
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi domba-domba-Mu yang baik, yakni yang selalu mendengarkan sabda-Mu dan mengikuti-Mu dengan setia. Amin. -agawpr-