Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.
Sabtu, 10 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kis 9:31-43; Mzm 116:12-13.14-15.16-17; Yoh 6:60-69
Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Pada waktu SD, saya mempunyai beberapa guru yang dapat dikatakan galak, yang kalau marah seringkali mengeluarkan kata-kata wejangan yang keras dan pedas. Bahkan, kadang kala menggebrak meja atau memukul murid dengan tuding atau penggaris. Namun, pada waktu itu, tak ada seorang pun dari kami yang kemudian meninggalkan kelas atau keluar dari sekolah. Juga tidak ada di antara kami atau orangtua kami yang kemudian melaporkannya ke polisi. Kami, paling tidak saya waktu itu menyadari bahwa kata-kata wejangan yang keras dengan disertai kemarahan tersebut merupakan salah satu cara yang baik untuk menggembleng kami. Meskipun harus mendengar kata-kata keras, tapi kami butuh ilmu di tingkat SD itu demi hidup dan masa depan kami. Demikian juga, saya memahami kata-kata dan pengajaran Yesus yang dianggap keras sebagai salah satu cara bagi Tuhan untuk mendidik dan menggembleng para murid sehingga mereka sungguh militan. Sebagai murid-murid-Nya di zaman sekarang, kadang kita pun mengalami gemblengan yang keras, misalnya lewat penderitaan, persoalan hidup, masalah dan ujian-ujian hidup yang lain. Mungkin, hal-hal tersebut juga sempat membuat iman kita goyah, ingin meninggalkan Tuhan. Namun, kita sadar bahwa untuk selamat kita membutuhkan Tuhan sehingga tidak mungkin kita meninggalkan-Nya.
Doa: Tuhan, Engkaulah sumber dan jaminan hidup kami di dunia maupun di akhirat. Semoga, seberat dan sekeras apa pun jalan yang harus kami tempuh untuk mengikuti-Mu, kami tetap setia sebagaimana Engkau selalu setia kepada kami. Amin. -agawpr-
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati