Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Yoh 14:21-26
"Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
Gereja adalah buah karya Roh Kudus. Inilah yang dinyataka dalam Syahadat Iman kita yang menyebut iman akan Gereja setelah pernyataan iman akan Roh Kudus. "Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, dst". Urutan tersebut, menurut para teolog seperti JND. Kelly, Ratzinger dan de Lubag mengungkapkan bahwa iman akan Gereja dst merupakan sub bagian dari iman akan Roh Kudus. Lebih tegas mereka menyatakan bahwa Gereja adalah buah karya Roh Kudus. Keyakinan ini bertitik tolak dari peristiwa Pentakosta sebagaimana dikisahkan oleh Lukas (Kis 2:1-13). Berkat Roh Kudus yang dicurahkan, para rasul yang semula mengalami ketakutan menjadi berani untuk bersaksi (Kis 2:14-36) sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus (Kis 2:37-40) dan terbentuklah persekutuan jemaat Gereja perdana (Kis 2:41-47). Sepanjang zaman, Roh Kudus selalu membimbing, menjiwai dan menguduskan Gereja. "Dialah Roh kehidupan atau sumber air yang memancar untuk hidup kekal" (lih Yoh 4:14; 7:38-39). Melalui Dia Bapa menghidupkan orang-orang yang mati karena dosa, sampai Ia membangkitkan tubuh mereka yang fana dalam Kristus (lih. Rom 8:10-11). Roh itu tinggal dalam Gereja dan dalam hati umat beriman bagaikan dalam kenisah (lih. 1Kor 3:16; 6:19). Dalam diri mereka Ia berdoa dan memberi kesaksian tentang pengangkatan mereka menjadi putera (lih. Gal 4:6; Rom 8:15-16 dan 26). Oleh Roh Gereja diantar kepada segala kebenaran (lih. Yoh 16:13), dipersatukan dalam persekutuan serta pelayanan, diperlengkapi dan dibimbing dengan aneka kurnia hirarkis dan karismatis, serta disemarakkan dengan buah-buah-Nya (lih. Ef 4:11-12; 1Kor 12:4; Gal 5:22). Dengan kekuatan Injil, Roh meremajakan Gereja dan tiada hentinya membaharuinya, serta mengantarkannya kepada persatuan sempurna dengan Mempelainya" (Lumen Gentium 4). Untuk itu, marilah kita senantiasa memohon karunia Roh Kudus dan membuka diri pada bimbingan-Nya agar kita dimampukan untuk selalu mengingat apa yang telah diajarkan Yesus kepada kita (bdk. Yoh 14:26) dan melaksanakannya. Dengan demikian, menjadi semakin nyatalah bahwa kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan karena kita melaksanakan perintah-perintah-Nya (bdk. Yoh 14:21.23).
Doa: Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hatiku dan nyalakanlah di dalamnya api cinta kasih-Mu agar aku mampu mengingat, mengerti dan melaksanakan ajaran dan kehendak Tuhan. Amin. -agawpr-