Selasa, 06 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
“Kita tidak dapat mencinta kalau tidak lebih dulu dicinta” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Tuhan, lewat pengorbanan St. Stefanus, martir-Mu, kami berdoa bagi siapa saja yang menghalangi perkembangan Gereja-Mu di tanah air ini. Berkatilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang dia perbuat. Berilah rahmat-Mu agar suatu saat mereka menjadi tahu dan mengenal Putra-Mu dan semoga nama-Mu semakin dimuliakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Teguran keras Stefanus terhadap sidang Mahkamah Yahudi sangat menusuk hati mereka. Stefanus melihat kemuliaan Allah karena berani mewartakan kebenaran. Kematian Stefanus adalah kurban kasih Kristus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
Hari Biasa Pekan III Paskah
“Kita tidak dapat mencinta kalau tidak lebih dulu dicinta” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Tuhan, lewat pengorbanan St. Stefanus, martir-Mu, kami berdoa bagi siapa saja yang menghalangi perkembangan Gereja-Mu di tanah air ini. Berkatilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang dia perbuat. Berilah rahmat-Mu agar suatu saat mereka menjadi tahu dan mengenal Putra-Mu dan semoga nama-Mu semakin dimuliakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Teguran keras Stefanus terhadap sidang Mahkamah Yahudi sangat menusuk hati mereka. Stefanus melihat kemuliaan Allah karena berani mewartakan kebenaran. Kematian Stefanus adalah kurban kasih Kristus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka.” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Banyak orang meminta tanda untuk dapat percaya kepada Yesus. Tanda roti manna tidak menghantar kepada kehidupan. Yesuslah Roti hidup yang turun dari surga. Setiap orang yang datang dan percaya kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi. Ia akan dipuaskan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ketika orang banyak meminta tanda dari Yesus supaya mereka percaya kepada-Nya dan menyatakan bahwa manna yang nenek moyang mereka makan adalah roti dari surga, Yesus mengatakan bahwa Dialah roti hidup. Barangsiapa makan Yesus tidak akan lapar dan haus lagi. Inilah tanda nyata ketika kita menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Setiap kali kita menyambut komuni, kita sungguh merasakan kekuatan baru dari Dia untuk meneruskan perziarahan kita.
Doa Malam
Tuhan, berilah rahmat yang kubutuhkan agar aku dapat melakukan yang baik dan benar seperti Engkau kehendaki. Semoga lewat kata dan perbuatanku, aku pun dapat menampakkan kehadiran-Mu sehingga nama-Mu semakin dikenal dan dimuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH