Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam
Kita bukanlah orang Kristen “paruh waktu”, hanya pada saat, keadaan, pertimbangan tertentu; tidak ada seorangpun yang bisa menjadi Kristen dengan cara seperti ini, kita adalah orang Kristen sepanjang waktu! Secara total! Semoga kebenaran Kristus, sebagaimana yang diajarkan dan dianugerahkan oleh Roh Kudus, selalu dan sepenuhnya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Mari kita memanggilnya lebih sering lagi agar Dia membimbing kita pada jalan murid – murid Kristus. Mari kita mengundangnya setiap hari. Saya menyarankan hal ini: mari kita membangunkan Roh Kudus setiap hari, dengan cara ini, Roh Kudus akan membawa kita lebih dekat pada Kristus. (Paus Fransiskus, Audiensi Umum pada tanggal 15 Mei 2013)
Antifon Pembuka (Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi; maut tidak menguasai-Nya lagi. Alleluya
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahaagung dan kekal, syukur dan pujian kami lambungkan kepada-Mu sebab melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menganugerahkan Roh Kudus kepada kami. Kami mohon semoga Roh Kudus semakin menguatkan iman kami kepada-Mu sehingga kami mampu tinggal dalam kasih-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan dan mazmur tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat atau Para Kudus (Biarawan), misalnya Flp 4:4-9, Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11, Ul: 9a; Yoh 17:20-26.
Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga supaya menyeberang ke Makedonia, kami, Paulus dan Silas, bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake. Keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dan dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ. Setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Salah seorang dari perempuan-perempuan itu, yang bernama Lidia, turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, seorang yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, Lidia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 15:26-27)
Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan; tetapi kamu juga harus bersaksi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26--16:4a)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
SIAP MENJADI SAKSI
Pada Bacaan Minggu Paskah VI Yesus menjanjikan Penghibur yaitu Roh Kudus. Apa yang kita pikirkan tentang “Roh” ? sesuatu yang magis, praktik perdukunan, atau mungkin hal yang senada dengan itu? Pada praktik – praktik perdukunan “Roh” yang bersifat jahat dan yang dipercayai mampu memberikan efek buruk pada kehidupan manusia bisa saja memberikan kehidupan nikmat dan memenuhi kepuasan fisik manusia, tetapi semuanya bersifat sementara. Berbeda dengan Roh Allah, yaitu Roh Kudus itu sendiri. Roh Kudus dijanjikan Yesus sebagai yang diberikan Bapa untuk memenuhi batin setiap manusia agar senantiasa dibimbing dan diarahkan kepada kepenuhan kebenaran yang sejati yaitu Yesus Kristus di dalam Gereja Katolik. Inilah kebahagiaan itu. Roh Kudus juga yang memberikan hidup, sebab Bapa telah menciptakan alam semesta dengan Firman-Nya yaitu Yesus, dan dengan Roh-Nya segala yang ada di muka bumi menjadi hidup. Sangat berbeda dengan “roh” yang dipercayai pada praktik perdukunan, yang membawa ajang kesesatan.
Pada bacaan hari ini, Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran itu sendiri akan bersaksi tentang Yesus Kristus (Yoh 15:26), jika Roh Allah yang bersaksi tentang Yesus mengarahkan dan memenuhi hati kita, maka sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga Gereja untuk bersaksi pula tentang Putra-Nya, Yesus. Ini harga mutlak, bahwa kita hidup di dunia dipanggil untuk menjadi pengikut Kristus yang setia dan total ; tidak setengah - setengah, dan Roh Kudus yang bersaksi tentang Kristus itu memenuhi hati kita, dan Bapa mengajak kita semua karena gerakan Roh Kudus untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Mengapa kita harus bersaksi? Karena “…kamu dari semula bersama – sama dengan Aku”. Jika kita ingin hidup bersama dengan Yesus, kita harus sepenuhnya percaya dan melakukan perintah kasih-Nya. namun kebersamaan ini tidak bisa menjadi milik sendiri, kebersamaan yang kita rasakan bersama Yesus adalah suatu kemesraan hati yang memberi damai, dan damai ini harus diwartakan agar setiap orang dapat menerima damai sejati yang berasal dari Yesus Kristus. Ada ungkapan “kata – katamu menggambarkan pribadimu”, maka apa yang keluar dari mulut kita tentu harus menjadi cerminan dari pribadi Kristus ; memberikan nasihat, menegur yang bersalah dengan kasih, tidak pernah menggunakan kata – kata yang tidak pernah diucapkan oleh Kristus dan yang terutama adalah bertindak seperti yang Yesus sendiri lakukan. Melakukan segala sesuatu karena cinta kita kepada Bapa dan semua diserahkan kepada-Nya, bukan untuk diri sendiri, tetapi berbuah masak bagi sesama dan keluhuran Allah.
Perbuatan kita menjadi kesaksian awal untuk pemberitaan tentang Yesus yang adalah gembala baik. Jika perlu, mari kita saling menasihati, bukan karena kebencian, tetapi atas dasar kasih Yesus sendiri, dan nasihat ini tidak di dasarkan pada ambisi pribadi, tetapi pada Firman-Nya dan apa yang Gereja suarakan.