Senin, 26 Mei 2014
Pw. St. Filipus Neri, Imam
Kis 16:11-15
Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Kis 16:11-15
Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Yoh 15:26--16:4a
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Kita harus bersaksi tentang Yesus. Harus! Demikianlah Yesus menegaskan. Apa artinya bersaksi? Bersaksi adalah memberikan atau membagikan pengetahuan dan pengalaman kita tentang Kristus, baik melalui kata-kata maupun perbuatan. Jadi ada dua hal pokok mengenai apa yang kita persaksikan atau mengenai isi kesaksian kita, yakni pengetahuan dan pengalaman kita akan Kristus. Untuk memberikan kesaksian yang baik tentang pengetahuan kita akan Kristus, tentu kita dituntut untuk terus-menerus memperdalam dan memperluas wawasan dan pengetahuan iman kita. Dan untuk memberikan kesaksian tentang pengalaman kita akan Kristus, kita harus punya pengalaman bersama Dia. Artinya, kita megalami dikasihi, disertai, diajar, dibimbing, ditegur, diampuni, ditolong, dll oleh-Nya. Saya yakin, kita masing-masing mempunyai pengalaman ini, hanya mungkin kita tidak (selalu) menyadarinya. Oleh karena itu, amat penting bagi kita untuk senantiasa meluangkan waktu secara khusus guna menikmati kebersamaan dengan Yesus. Saat itu adalah saat kita menghadap-Nya dalam doa dan aneka kegiatan liturgi peribadatan, terutama Perayaan Ekaristi. Mengalami dan menyadari kebersamaan dengan Kristus ini amat penting, sebab dari situlah mengalir kesaksian yang benar, berisi dan tulus. Tanpa didasari kebersamaan dengan Kristus dalam doa, kesaksian kita melalui perkataan hanya akan menjadi kesaksian yang hampa, kosong, ngayawara dan kesaksian kita dalam perbuatan tidak akan menjadi kesaksian yang tulus tetapi penuh pamrih untuk mencari popularitas dan kemuliaan diri sendiri.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu meluangkan waktu bersama-Mu sehingga kami dapat bersaksi tentang iman kami kepada-Mu, baik melalui kata-kata yang padat berisi maupun melalui perbuatan yang tulus. Amin. -agawpr-