Jumat, 27 Juni 2014
Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus
Ul 7:6-11; Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.10; 1 Yoh 4:7-16; Mat 11:25-30
"Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati"
Hari ini kita merayakan Hati Yesus Yang Mahakudus. Menurut hemat saya, kekudusan hati-Nya yang paling utama tampak dalam belas kasih-Nya kepada kita. Hati Yesus adalah hati yang mahakudus karena yang ada di dalamnya hanyalah kasih. Ia menghadirkan dan mewujudnyatakan kasih Allah Bapa kepada kita semua. Sebagaimanya dinyatakan dalam bacaan I, "Kamulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu; kamulah yang dipilih Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. Bukan karena jumlahmu lebih besar dari bangsa mana pun, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu, -sebab nyatanya kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa! -Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu" (Ul 7:6-7). Bagi saya, teks dari Kitab Ulangan ini, sangat meneguhkan dan membuat saya bangsa sebagai orang Katolik di Indonesia yang jumlahnya tidak sampai 3%. Sebab, kendati secara jumlah, kita amat kecil, tetapi kita dipilih dan dikasihi Tuhan. Dan untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita, Allah tidak hanya memilih kita tetapi juga mengutus Yesus Kristus, Putra-Nya, untuk menebus dan menyelamatkan kita (bdk. 1 Yoh 4:9-10). Untuk itu, sebagai orang yang dikasihi Allah dengan kasih yang begitu besar, marilah kita juga saling mengasihi (bdk. 1 Yoh 4:11). Dengan mengasihi, maka kita menjadi semakin mengenal Allah dan hidup kita juga semakin dikuduskan. Sebab, kasih adalah jalan menuju kekudusan. Marilah, kita belajar dari Hati Yesus Yang Mahakudus agar kita juga memiliki hati yang senantiasa mampu mengasihi, mengasihi dan mengasihi. Sebagaimana para murid menjalani proses belajar dengan cara datang dan tinggal bersama sang guru (di kelas), kita pun juga belajar dari Yesus dengan cara bertekun untuk datang kepada-Nya dan tinggal bersama-Nya.
Doa: Tuhan, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu, yakni hati yang penuh kasih. Amin. -agawpr-