Hari Biasa Pekan X
1 Raj 17:1-6; Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; Mat 5:1-12
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah"
Setiap orang ingin dan berusaha agar hidupnya bahagia. Yesus pun menghendaki agar kita bahagia. Namun, kebahagiaan yang dikehendaki Tuhan untuk kita bukanlah kebahagiaan yang didasarkan pada hal-hal duniawi seperti materi/uang, kekuasaan, kesenangan, kehormatan, dll. Kebahagiaan kita didasarkan pada kebersatuan kita dengan Tuhan dan kasih solidaritas dengan sesama. Maka, Yesus mengatakan berbahagialah yang miskin (SB-1), yakni yang tidak terikat dan mengandalkan diri pada harta duniawi tetapi hanya mengikatkan dan mengandalkan diri pada Tuhan. Berbahagialah yang berdukacita (SB-2) dan murah hati (SB-5), yakni yang berempati dan berbelarasa pada penderitaan sesama dan alam semesta. Berbahagialah yang lemah lembut (SB-3), yakni yang rendah hati dan tidak mengagung-agungkan kekuatan dan kekuasaan tetapi hanya mengagungkan Tuhan. Berbahagialah yang lapar dan haus akan kebenaran (SB-4), yakni yang selalu merindukan Tuhan, Sang jalan, kebenaran dan kehidupan serta selalu mengikuti Tuhannya untuk berpikir, bersikap, berkata dan bertindak benar sesuai dan demi kendati harus menghadapi berbagai macam resiko (SB-8). Berbahagialah yang suci hatinya (SB-6), yakni yang tidak membiarkan hatinya dinodai oleh kebencian, dendam, iri hati dan perasaan-perasaan negatif lainnya, tetapi selalu membawa damai (SB-7) dengan senantiasa mengupayakan (jalan) perdamaian dengan siapapun untuk urusan apapun.
Doa: Tuhan, ajarilah aku untuk hanya mengejar kebahagiaan sejati, yakni kebahagiaan yang didasarkan pada kebersatuan dengan-Mu dan pada kasih solidaritas pada sesama. Amin. -agawpr-
NB: SB adl Sabda Bahagia