Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang nama telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita."
Rabu, 04 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah
Novena Roh Kudus -6
Kis 20:28-38; Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c; Yoh 17:11b-19
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang nama telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita."
Salah satu warisan amat berharga yang saya terima dari keluarga adalah doa. Inilah yang diberikan oleh bapak simbok sejak saya kecil sampai sekarang. Dulu, ketika saya masih bersama mereka, setiap hari, pagi dan malam, kami mempunyai kebiasaan untuk berdoa. Sembahyangan bengi lan sembahyangan esuk yang bersumber dari Padupan Kencana. Kami semua hafal. Lalu ditambah juga dengan doa spontan dari kami masing-masing. Yang paling menyentuh adalah dalam setiap doa spontan yang kami ucapkan adalah kami saling mendoakan satu sama lain. Bapak dan simbok selalu mendoakan saya dan adik dengan menyebut nama kami. Sebaliknya, saya juga selalu mendoakan bapak dan simbok. Sering ditambah dengan mendoakan orang/kepentingan lain juga. Sampai sekarang, kebiasaan berdoa itu tidak pernah luntur. Hal ini saya yakini sebagai salah satu kekuatan pokok hidup kami. Meskipun kami berjauhan, dengan selisih dan beda waktu 5 jam, tapi kami selalu bersatu dalam doa. Hati saya rasanya selalu ayem, misalnya ketika saya dan adik saling berkomunikasi melalui BBM, lalu adik mengatakan "nGomah barusan berdoa untuk Romo". Pada jam lain saya juga berdoa untuk mereka. Doa mempunyai kekuatan luar biasa, menembus ruang dan waktu tanpa ada hambatan dan batasannya. Maka, sebagaimana Yesus memberi contoh mendoakan kita agar Bapa memelihara kita (Yoh 17:11b) dan seperti Paulus berdoa bersama-sama para penatua di Efesus (Kis 20:36), marilah kita juga saling mendoakan supaya Tuhan senantiasa memelihara saudara-saudari kita di nama pun berada.
Doa: Tuhan, Bapa yang kudus, peliharalah .... (sebut nama yang didoakan) agar dia/mereka selalu bersatu dan bersama-Mu. Amin. -agawpr-
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati