Kamis, 12 Juni 2014
Hari Biasa Pekan X
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 85:13)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
Doa Pagi
Tuhan, jadikanlah kami rela bekerja dengan segiat-giatnya seperti Nabi Elia untuk mewartakan sabda cinta kasih-Mu kepada sesama melalui cara hidup kami sehari-hari. Semoga kami kelak boleh memperoleh kegembiraan sejati dan menikmati sukacita abadi bersama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Sesuai ketentuan Allah hujan turun ke bumi melalui tanda awan kecil yang timbul dari laut. Kuasa Tuhan terlaksana melalui Nabi Elia. Tanda bahwa penyertaan dan bimbingan Allah terus berlanjut dalam diri Nabi Elia.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:41-46)
Hari Biasa Pekan X
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 85:13)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
Doa Pagi
Tuhan, jadikanlah kami rela bekerja dengan segiat-giatnya seperti Nabi Elia untuk mewartakan sabda cinta kasih-Mu kepada sesama melalui cara hidup kami sehari-hari. Semoga kami kelak boleh memperoleh kegembiraan sejati dan menikmati sukacita abadi bersama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Sesuai ketentuan Allah hujan turun ke bumi melalui tanda awan kecil yang timbul dari laut. Kuasa Tuhan terlaksana melalui Nabi Elia. Tanda bahwa penyertaan dan bimbingan Allah terus berlanjut dalam diri Nabi Elia.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:41-46)
"Elia berdoa, dan langit menurunkan hujan."
Sesudah peristiwa di Gunung Karmel, Elia berkata kepada Raja Ahab, “Pergilah, makan dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak Gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah dengan mukanya di antara kedua lutut. Sesudah itu ia berkata kepada hambanya, “Naiklah ke atas, pandanglah ke arah laut!” Hamba itu naik ke atas, ia melihat ke arah laut dan berkata, “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia, “Pergilah sekali lagi!” Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah hamba itu, “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia, “Pergilah dan katakan kepada Raja Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 846 (MTA hal 118)
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
atau Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13)
1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan derus hujan Engkau menggemburkannya dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit berikat pinggangkan sorak-sorai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian.
Kita hendaknya menghadap Tuhan dengan hati yang bersih. Padamkan amarah, berdamai dengan sesama maka persembahan kita berkenan di hadirat Allah. Berkat-Nya melimpah dalam hidup kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Salah satu syarat mutlak bagi hidup keagamaan yang baik adalah hubungan yang baik dengan sesama. Bila masih banyak hal yang membuat hubungan kita dengan sesama tidak baik, bereskan dulu hubungan itu. Sebab hubungan baik dengan sesama menjadi syarat utama agar relasi dengan Tuhan terlaksana dengan baik. Sukar dicerna, bila orang merasa beres dengan Tuhan, padahal urusan dengan sesama belum rampung. Maka hidup keagamaan tidak dapat dipisahkan dari hidup kemasyarakatan.
Doa Malam
Tuhan, Pencipta dan Penyelenggara alam semesta, pada malam ini pandanglah kami anak-anak-Mu. Semoga kami boleh menerima belas kasih-Mu atas segala pelanggaran dan dosa-dosa yang telah kami lakukan sepanjang hari ini. Tuhan, kasihanilah kami orang yang berdosa ini. Amin.
RUAH