| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Senin, 30 Juni 2014
Hari Biasa Pekan XIII
 
Am 2:6-10.13-16; Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23; Mat 8:18-22
 
“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
 
Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Bahkan juga binatang. Saya ingat ketika SD dulu, dalam pelajaran Bahasa Jawa, harus mengingat 'jenenge omah kewan'. Dalam Injil hari ini, Yesus menyebut 2 diantaranya, yakni sarang untuk burung dan liang untuk serigala. Yesus sendiri sebenarnya mempunyai rumah. Paling tidak, ada rumah Yosep dan Maria di Nazaret. Kemudian, setelah berkarya, rupanya Dia tinggal di Galilea (Mrk 1:14) bersama para murid. Namun, Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk "berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan" (Mat 9:35). 2000 tahun yang lalu, Yesus telah melakukan 'blusukan'. Satu kali, Ia kembali ke Nazaret, tempat ia berasal dan dibesarkan, namun ditolak (Luk 4:16-30). Penolakan tersebut bagi-Nya tidak berarti apa-apa karena memang Ia lebih suka hidup berpindah-pindah di banyak tempat. Lukas, misalnya mencatat bahwa Yesus berpindah-pindah antara lain di Galiela (4:14-15), Kapernaum (4:31-37), dan kota-kota lain di seluruh Yudea (4:42-44); Malam hari, Ia tidak pulang ke rumah tetapi pergi ke bukit untuk berdoa semalam-malaman (6:12). Maka, benarlah Yesus mengatakan bahwa Ia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat 8:20). Tempat tinggal berupa bangunan rumah, bagi-Nya tidak penting. Yang lebih penting adalah Ia mendapat tempat dan mempunyai rumah di hati murid-murid-Nya, termasuk kita. Ia lebih suka tinggal dalam hati kita masing-masing. Untuk itu, marilah kita senantiasa membuka hati kita di mana Yesus dapat tinggal dan "meletakkan kepala-Nya". Dengan demikian, Dia juga berkarya di dalam, melalui dan bersama kita.

Doa: Tuhan, berilah aku hati yang selalu terbuka untuk menerima kehadiran-Mu serta menjadi tempat kediaman-Mu sehingga Engkau senantiasa berkarya di dalam, melalui dan bersamaku. Amin. -agawpr-

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy