Hari Biasa Pekan XIII
Am 3:1-8; 4:11-12; Mzm 5:5-6.7.8; Mat 8:23-27
Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali.
Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali.
Takut
adalah pengalaman yang manusiawi. Hampir semua di antara kita pernah
mengalaminya. Ada orang yang takut gelap, takut mayat dan kuburan, takut
hantu, takut mati, takut akan masa depan, takut jenis binatang
tertentu, dan lain-lain. Dalam Injil hari ini, para murid takut binasa
karena perahu yang mereka tumpangi diombang-ambingkan gelombang besar
yang disebabkan angin ribut. Mungkin, kita pun pernah mengalami hal yang
sama. Bahtera kehidupan kita diombang-ambingkan oleh berbagai
permasalahan yang datang bertubi-tubi. Namun, sebagai orang beriman,
tentunya kita yakin bahwa Tuhan senantiasa hadir dan menyertai kita
setiap saat. Bahkan, kalau sedang menghadapi masalah, kita sering
mengatakan dengan penuh keyakinan, "Gusti ora sare" (Tuhan tidak tidur).
Yah, mungkin Dia tidur juga sebagaimana dikisahkan dalam Injil ini.
Yang pasti, meskipun tidur, Tuhan tidak pernah absen. Ia tidak pernah
meninggalkan kita. Maka, kalau Dia tidur, ya tinggal kita
membangunkan-Nya. Pasti Dia segera bangun dan selalu siap sedia
memberikan pertolongan, melebihi kesiapsediaan seorang imam yang
dibangunkan tengah malam untuk memberikan minyak suci. Bahkan, dalam
tidur-Nya pun Tuhan tahu apa yang terjadi dan apa yang harus
dilakukan-Nya. Oleh karena itu, marilah kita semakin beriman kuat bahwa
Yesus selalu hadir dan menyertai kita. Kapan pun, di mana pun dan dalam
keadaan apa pun, Dia selalu siap memberikan pertolongan. Bersaman-Nya,
hidup kita akan senantiasa teduh dan damai, kendati ada banyak persoalan
dan kesulitan yang harus kita hadapi.
Doa: Tuhan, Engkau selalu hadir dan menyertai kami.
Ke mana pun kami melangkah, Engkau selalu bersama kami. Terpujilah
nama-Mu untuk selama-lamanya. Amin.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr