| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

"Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya"

Sabtu, 05 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII

Am 9:11-15; Mzm 85:9.11-12.13-14; Mat 9:14-17
 
"Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya"

Dalam masyarakat Yahudi, kantong anggur didesign secara kusus, yakni diberi lapisan minyak. Adanya minyak dalam kulit tersebut menjadikan kantong anggur begitu lembut, lentur dan fleksibel sehingga ketika dituangi anggur akan mengembang dan menyesuaikan dengan tekanan yang ditimbulkan oleh anggur itu. Semakin lama, lapisan minyak dalam kantong tersebut semakin berkurang sehingga menjadi tidak lentur lagi. Akibatnya, kantong yang sudah tua menjadi keras dan kaku, dan jika dituangi anggur tidak lagi bisa mengembang tetapi bisa jadi malah pecah, robek atau meletup. Maka, jelas bahwa anggur baru harus ditempatkan dalam kantong kulit yang baru.

Kita masing-masing juga telah "dilapisi dengan minyak" melalui olesan dan urapan minyak, yakni ketika kita dilantik menjadi katekumen (diurapi dengan O.C = Oelum Catechumenorum), ketika dibaptis dan ketika menerima sakramen penguatan (diurapi dengan S.C. = Sanctum Chrisma). Olesan atau urapan minyak tersebut menjadi tanda bahwa kita menerima anugerah Roh Kudus (bdk. Luk 4:18) yang menjadikan kita tidak keras dan kaku tetapi lembut, lentur dan fleksibel sehingga kita selalu siap dan mudah dibentuk serta diarahkan oleh bimbingan dan kehendak Tuhan. Maka, meski minyak itu hanya kita terima satu kali, tetapi jangan sampai kita kehilangan dayanya. Roh Kudus senantiasa dicurahkan kepada kita dan kita harus selalu membuka diri untuk menerimanya supaya setiap saat kita diperbarui oleh-Nya. Dengan demikian, kita dimampukan untuk menjadi kantong yang selalu baru, yang selalu lembut dan lentur sehingga bisa menjadi tempat bagi Sang Anggur Baru, yakni Yesus Kristus serta menjadi orang yang mudah diarahkan, dibentuk, dibimbing dan digunakan oleh-Nya.

Doa: Ya Tuhan, utuslah Roh-Mu untuk senantiasa memperbarui kami sehingga kami dimampukan untuk menjadi tempat kediaman-Mu serta mudah Kauarahkan, Kaubentuk, Kaubimbing dan Kaugunakan sebagai alat-Mu. Amin. -agawpr-

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy