"Berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar.”

Kamis, 24 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XVI

Yer 2:1-3.7-8.12-13; Mzm 36:6-7ab.8-9.10-11; Mat 13:10-17
 
"Berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar.”

Kita bersyukur karena dianugerahi mata dan telinga yang baik sehingga bisa melihat dan mendengar dengan baik pula. Namun, kita juga diajak menyadari bahwa seringkali kita kurang menggunakan mata dan telinga kita dengan baik. Entah karena kita menggunakannya untuk melihat dan mendengar hal-hal yang sebaiknya tidak kita lihat dan dengar, entah sebaliknya kita malah tidak mau melihat dan mendengarkan apa yang seharusnya kita lihat dan kita dengarkan. Kalau dikaitkan dengan perumpamaan tentang penabur, di mana hanya tanah subur yang mampu menghasilkan buah melimpah, untuk bisa melihat dan mendengar dengan baik juga dibutuhkan hati yang subur, yakni kerendahan hati. Kata sifat "rendah hati" bahasa latinnya adalah "humus-humilis" (Ingris: "humble", Itali: "umile"). Selain berarti "rendah hati", kata latin "humus" juga berarti lapisan tanah yang subur, di mana semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik lalu menghasilkan buah yang melimpah. Demikian pula, pada diri orang yang rendah hati, apa yang dilihat, misalnya karya-karya Tuhan dan situasi kehidupan sesama tidak akan berlalu begitu saja tetapi membangkitkan tindakan, misalnya untuk bersyukur, berpartisipasi, bersolider, dll. Lalu, apa yang didengar, misalnya sabda Tuhan, permohonan dan nasehat sesama, juga akan mengendal dan meresap dalam hati serta menghasilkan buah dalam tindakan. Berbeda dengan orang yang hatinya keras, apa yang dilihat dan yang didengar akan segara berlalu, ia akan pura-pura tidak melihat dan tidak mendengar atau mendengar tetapi masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Untuk itu, marilah kita mohon rahmat kerendahan hati agar hati kita menjadi tanah yang subur sehingga mampu melihat dan mendengar dengan baik, utamanya melihat dan mendengar karya dan sabda Tuhan serta keadaan dan suara sesama di sekitar kita. Selanjutnya, kita mampu menghasilkan buah yang baik dalam rupa pengabdian kepada Tuhan dan pelayanan kepada sesama.

Doa: Tuhan, anugerahilah kami kerendahan hati agar kami mampu melihat dan mendengar dengan baik. Berilah pula kami para pemimpin bangsa yang rendah hati dan mampu melihat serta mendengar realitas kehidupan dan jeritan suara rakyat. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy