Hari Biasa Pekan XVI
"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 13:9)
Antifon Pembuka (Mzm 71:15)
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan karya-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang maharahim, semoga telinga dan mata kami Kaubuka untuk menyadari, betapa pentingnya saling mengasihi dan berbagi bersama. Tolonglah kami untuk saling berbagi beban yang ringan, sebab kami semua adalah saudara dan saudari satu sama lain, dan Engkaulah Tuhan kami, selama-lamanya. Amin.
Tuhan selalu mempunyai otoritas dalam kehidupan manusia, karena Allah adalah Allah. Ketika Dia memilih dan mengutus manusia menjadi nabi untuk menjadi mulut Allah, manusia tidak bisa berdalih macam-macam. Pilihan yang terbaik yakni kesediaan seturut rencana-Nya karena semuanya akan dilengkapi oleh Allah.
Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Pekerjaan Yesus sebagai seorang guru adalah menaburkan benih sabda pada hati manusia. Tentu sang guru mengharapkan benih yang ditaburkan tidak mati sia-sia. Harapannya tentu benih itu jatuh pada lahan yang subur dan bukan pada lahan yang tandus, keras, berbatu-batu dan bersemak duri. Hatiku termasuk lahan yang mana?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-9)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kerajaan Allah itu telah nyata sejak kedatangan Tuhan, tetapi tetap menyimpan misteri. Maka, hanya bisa diumpamakan. Biji adalah sabda Tuhan. Ladang adalah hati kita. Ladang yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan buah berlimpah. Banyak tantangan dan godaan dari luar terlebih dalam diri kita sendiri. Karena itu, perlu kita rajin, tekun dan berjuang dalam memelihara, mengolah hati kita, menjadi ladang yang subur untuk Sabda Tuhan.