| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 26 Juli 2014 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

Sabtu, 26 Juli 2014
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

“O suami-istri bahagia, Yoakim dan Anna! Dari buah kedua tubuhmu kamu dikenal” (St. Yohanes Damasenus)
    
      
Antifon Pembuka

Marilah kita menghormati Santo Yoakim dan Santa Anna pada peringatan kelahiran mereka. Mereka telah menerima berkat dari Allah bagi segala bangsa.

Doa Pagi


Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur atas teladan hidup St. Yoakim dan St. Anna. Mampukan aku hidup setia, terlebih bila aku mengalami kedukaan dan dapat saling membantu dan menghormati atas pilihan hidup sesamaku. Amin.
    
  Warisan paling mulia dan berharga yang layak dikenang oleh keturunan atau generasi penerus adalah kebaikan dan kebenaran hidup para pendahulu. Oleh karena itu ketika Tuhan masih memberikan waktu dan kesempatan selayaknya dilakukan sekarang taburan demi taburan benih-benih kebaikan dan kebenaran.
   
Bacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)
     
    
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
        
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18; R: Luk. 1:32a)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kukuduskan di atas takhtamu.” 
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
   
Anugerah terbesar dari Allah itu pemberian diri Anak-Nya yakni Yesus Kristus. Yang pada zaman dahulu hanya dapat diharapkan tetapi pada zaman sekarang Allah dapat dikenal melalui mata hati dan iman yang hadir dalam sabda, sakramen dan pengalaman sehari-hari.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)
   
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada muruid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin menengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 

Siapakah kita ini bila dibandingkan dengan “kebesaran nama” para nabi di hadapan Tuhan? Mereka menjadi penyambung lidah Allah. Karena tugas itu mereka banyak menanggung derita. Seolah lebih besar dari nabi, kita telah mendapat keistimewaan melihat dan mendengar Dia. Siapakah kita ini? Tetapi lebih dari itu, bagaimanakah cara kita bersyukur?
 
Doa Malam
  
Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur atas ajakan-Mu hari ini. Semoga aku semakin rela mendengarkan dan menjadikan sabda-Mu sebagai pola hidupku di tengah-tengah dunia yang semakin konsumeris ini. Sebab Engkaulah mercusuar bagi hidupku, kini dan sepanjang masa. Amin.

 
RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy