"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Rabu, 23 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XVI

Yer 1:1.4-10; Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Mat 13:1-9

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Seorang petani tentu memilih tanah yang baik untuk ditaburi benih dengan harapan agar benih itu tumbuh dengan baik dan bisa menghasilkan buah yang melimpah. Atau paling tidak, tanah yang akan ditaburi benih tersebut disiapkan terlebih dahulu: dibersihkan dari tanaman dan rerumputan liar, dari bebatuan, dicangkul, diairi, dll. Maka, ketika membaca perumpamaan tentang penabur ini, saya bertanya-tanya: mengapa kok hal tersebut tidak dilakukan oleh sang penabur yang diceritakan oleh Yesus. Padahal, sang penabur yang diceritakan itu adalah Tuhan sendiri dan benih yang ditaburkan adalah sabda-Nya. Kan aneh, masak Tuhan menaburkan benih sabda-Nya kok asal-asal, tidak memperhatikan di mana benih itu jatuh. Ternyata hal ini hendak menegaskan bahwa Sabda-Nya itu diperuntukkan bagi semua orang dan ditaburkan ke hati setiap orang. Seperti apa pun hati orang, Tuhan tidak menghindarinya dan tidak menolak untuk memberikan firman-Nya. Bagi hati kita yang sudah mempunyai hati yang subur untuk sabda-Nya, tentu tidak masalah. Tinggal menjaga agar tetap subur dan tidak berangsur-angsur menjadi tandus. Namun, Tuhan tetap punya harapan bahwa hati kita yang keras berbatu atau seperti pinggir jalan dan yang berduri suatu saat akan berubah karena terus-menerus mendengarkan firman yang ditaburkan-Nya. Sabda Tuhan tidak hanya memberi informasi tetapi juga merupakan daya transformasi yang mengubah hati kita. Untuk itu, kalau kita mempunyai hati yang keras atau berduri, hati yang degil dan mudah kawatir, hati yang menyimpan dendam, kebencian dan prasangka negatif, marilah kita semakin sering, tekun dan setia mendengarkan sabda Tuhan. Kita semua mempunyai telinga untuk mendengarkan Sabda Tuhan yang secara pasti akan mengubah hati kita sehingga pelan-pelan menjadi semakin subur.

Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk selalu membuka telinga dan mendengarkan sabda-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy