Jumat, 01 Agustus 2014
Pw. St. Alfonsus Maria de' Liguori
Yer 26:1-9; Mzm 69:5.8-10.14; Mat 13:54-58
"Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ"
Orang-orang Nazaret, yang tidak lain adalah teman-teman dan tetangga Yesus, tidak mau percaya kepada-Nya dan karena itu mereka menolak Yesus. Akibatnya, Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di Nazaret. Kalau dikatakan bahwa "Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat" berarti Yesus tetap membuat mukjizat meskipun hanya sedikit. Namun, saya yakin, mukjizat ini hanya berlaku bagi mereka yang percaya. Sebab dari sekian banyak penduduk Nazaret yang mayoritas tidak percaya dan menolak Yesus, pasti ada sedikit yang percaya dan menerima-Nya. Juga adanya keterangan tempat "di situ", menunjukkan bahwa bagi orang-orang Nazaret yang percaya kepada-Nya masih bisa mengalami mukjizat-Nya di tempat lain, kendati bukan di Nazaret. Sebab, memang sejak peristiwa tersebut, sepertinya Yesus tidak kembali lagi ke Nazaret tetapi menetap di Kapernaum (Mat 4:13). Dari sini kita dapat menarik kesimpulan, bahwa ketidakpercayaan dan penolakan sebagian orang terhadap Yesus, tidak menghambat dan membatalkan rencana dan karya penyelamatan-Nya. Memang,mereka yang tidak percaya dan menolak-Nya, jelas kehilangan akses akan keselamatan itu melalui Yesus. Namun, bagi kita yang menerima-Nya dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati, akses kepada keselamatan melalui Dia selalu terbuka. Setiap saat, kita tetap dapat merasakan dan mengalami banyak mukjizat yang dikerjakan-Nya. Untuk itu, marilah kita terus-menerus belajar semakin percaya kepada-Nya, yakni dengan mendengarkan apa yang disabdakan-Nya dan melaksanakannya dalam hidup kita sehari-hari.
Doa: Tuhan teguhkanlah iman kami agar kami semakin percaya kepada-Mu dengan semakin tekun mendengarkan sabda-Mu dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Amin. -agawpr-