"Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus"

Sabtu, 02 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XVII

Yer 26:11-16.24; Mzm 69:15-16.30-31.33-34; Mat 14:1-12

"Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus"

Sebelum-sebelumnya, kalau saya merenungkan Injil ini, biasanya saya berfokus pada pribadi Yohanes Pembaptis atau Herodes. Namun, mendengar penderitaan yang dialami saudara/i kita di Timur Tengah, saya tertarik dengan murid-murid Yohanes Pembaptis, yang setelah peristiwa kematian guru mereka kemudian mengambil jenazahnya dan memberitahukan peristiwa tersebut kepada Yesus. Boleh dikatakan bahwa mereka itu mengalami kematian sebagai martir seperti halnya yang dialami oleh Yohanes Pembaptis. Banyak di antara mereka yang dikejar, ditangkap dan dibunuh dengan disalib atau dipenggal kepalanya. Apa yang bisa kita lakukan? Menurut saya, yang dilakukan para murid Yohanes Pembaptis ini sangat menarik dan inspiratif. Mereka memberitahu Yesus. Saya yakin, tanpa pemberitahuan mereka pun, Yesus sudah mengetahuinya. Namun, para murid Yohanes tetap merasa penting dan harus memberi tahu Yesus. Nah, hal ini juga bisa kita lakukan, bahkan merupakan yang paling mungkin dan paling baik untuk kita lakukan, selain saling share berita melalui broadcast ataupun membela mereka dengan cara-cara yang lain. Kita beritahukan penderitaan yang dialami oleh saudara/i kita di Timur Tengah itu kepada Yesus melalui doa-doa kita. Kita percaya betul pada kekuatan doa yang menembus ruang dan waktu sehingga pasti sampai bagi saudari/i yang nun jauh di sana.

Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)

Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudara kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar kekuatan yang Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy