Minggu/Jumat: 10/15 Agustus 2014 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

Minggu, 10 Agustus 2014 atau
Jumat, 15 Agustus 2014
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
(khusus untuk Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia setiap tahun memindahkannya pada hari Minggu sebelum 15 Agustus)


“…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (Munificentissimus Deus 44)
   
     
Petunjuk praktis untuk Perayaan Ekaristi: Misa tanggal 15 Agustus 2014 apabila yang dirayakan dalam Misa adalah Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga, Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo) diucapkan/dinyanyikan (lengkap 3 bacaan + Mazmur Tanggapan). Misa tanggal 10 Agustus 2014 entah rumus Minggu Biasa / Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga, ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo).
       
Antifon Pembuka (Why 12:1)

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.

Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
 
Doa Pagi
   
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
         
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
     
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:20-26)
    
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
        
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
     
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
   
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
    
Renungan

     
Dogma mengenai Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga diresmikan pada 1 November 1950 oleh Paus Piux XII. Paus menyatakan, “Saya umumkan dan saya nyatakan menjadi dogma yang diwahyukan secara ilahi bahwa Bunda Maria yang tidak bernoda, Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan hidup di atas bumi ini, diangkat dalam kemuliaan surgawi dengan badan jiwanya.” Sebelum dinyatakan sebagai dogma, iman akan Maria yang diangkat ke surga dengan mulia ini, sudah berabad-abad dipercayai oleh seluruh Gereja.

Secara sederhana dogma Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga dapat dijelaskan pula dengan mengacu pada dogma yang sudah ada. Tuhan menciptakan Maria dalam rahim ibunya, Santa Anna, tanpa noda dosa asal. Tuhan menghendaki demikian supaya Maria dapat mengandung Yesus, Putra Allah. Pada akhir hidup Maria di dunia, Tuhan ingin melakukan sesuatu yang istimewa baginya. Tuhan mengangkat tubuhnya ke surga. Jiwa dan raganya diangkat ke surga, agar Bunda Maria senantiasa bersama Yesus. Sungguh suatu karunia istimewa yang dianugerahkan Tuhan kepada Maria, karena Tuhan amat mengasihinya (Luk 1:46-50).

Hari ini kita merayakan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Maria secara bebas dan aktif bekerja sama dengan rencana penyelamatan Allah (Luk 1:38). Ia selalu setia menyertai hidup dan karya Yesus Putranya. Hidupnya menyerupai hidup Yesus. Karena itu, ia tidak pernah terpisah dari penderitaan Anaknya (Luk 2:35).

Maria tetap tekun dan setia mengikuti Putranya. Maria tetap teguh dalam imannya. Maria menyadari mungkin ia belum bisa mengerti semuanya itu. Oleh karena itu, ia hanya menyimpan semuanya itu dalam hatinya. Maka, sekalipun ia menyaksikan Putranya menderita dipaku di kayu salib, yang secara manusiawi memutuskan segala harapan, ia tetap setia berada di samping Putranya dan bertekun dalam doa bersama-sama para murid lainnya. Iman itu sumber kebahagiaannya. Maka, keberadaannya di surga sekarang ini adalah kelanjutan, buah, puncak dari apa yang sudah dialaminya di dunia, yaitu hidup bersama Allah.

Injil menjanjikan bahwa setiap orang yang ikut menderita bersama-sama dengan Kristus akan ikut dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Karena Maria secara unik menderita kemartiran dalam dirinya, maka sudah selayaknya Yesus akan membalas dengan kemuliaan yang uni. Bunda Maria menjadi orang pertama yang menikmati buah penebusan Tuhan Yesus.

Semua orang kristiani percaya, bahwa suatu hari kelak akan dibangkitkan secara mulia dan diangkat untuk dipersatukan dengan Yesus, bersih tanpa noda (Why 21:27). Sebagai orang pertama yang mengatakan “ya” kepada kabar gembira tentang Yesus (Luk 1:38), Maria menjadi model atau contoh sejati bagi iman umat kristiani.

Kita pun akan mengalami, diangkat ke surga dengan jiwa dan raga kita, tubuh yang baru, tapi tentu saja bukan sekarang, karena kita belum dimurnikan dan disucikan. Namun, dengan perayaan ini kita makin yakin, bahwa saatnya pada pengadilan terakhir kelak kita akan mengalami itu. Maka, mari kita berbangga dan berbahagia, karena Maria telah mendahului kita dalam Kerajaan Putranya. Selamat merayakan Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga. Ave Maria! (RUAH)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy