Rabu, 27 Agustus 2014
Peringatan Wajib Sta. Monika
Kuburkan
badanku ini dimana kau kehendaki; janganlah merpeotkan kamu. Hanya
inilah yang kuminta, agar kamu, dimana kau berada mendoakan aku di Altar
Tuhan (Conf. I. 9. c. II, 27. ML 32, 775) (Pesan Sta. Monika kepada St.
Agustinus)
Antifon Pembuka (lih. Ams 31:30.28)
Wanita
yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut
bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.
Tobat 3 (bds. Luk 7:11-17)
Tuhan
Yesus Kristus, Engkau telah menghidupkan kembali pemuda di Nain,
sebagai lambang kehendak-Mu untuk menghidupkan kembali manusia dari
dosa. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah menderita dan wafat, namun bangkit jaya untuk mengalahkan dosa dan maut. Kristus, kasihanilah kami.
Engkau
telah membangkitkan kami berkat Sakramen Baptis dan menghidupkan kami
kembali berkat sakramen pengampunan. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya
Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk menyembuhkan
orang sakit dan membangkitkan orang mati. Semoga, kami memandang-Nya
dengan penuh syukur sehingga iman dan pengharapan kami akan karya
penyelamatan-Mu semakin dikuatkan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan
pertama dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Para
Kudus, misalnya: Sir 26:1-4.16-21; Mzm 131:1.2.3; Ref. Tuhan, peliharalah damai-Mu dalam batinku.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:6-10.16-18)
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
Saudara-saudara,
demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan kepadamu, supaya kamu
menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya
dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab
kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena
kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang
dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam,
supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena
kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri
kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada
di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang
tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Dan Ia, Tuhan damai sejahtera,
kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala
hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. Salam dari padaku,
Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam
setiap surat: beginilah tulisanku. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan
kita, menyertai kamu sekalian!Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.Ayat. (Mzm 128:1-2.4-5; R:1)1.
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan
yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!2. Sungguh, demikianlah
akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan
memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur
hidupmu. Bait Pengantar InjilRef. AlleluyaAyat. Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
"Hai pemuda, bangkitlah!"
Pada
suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid
serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang
kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal
seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda
tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih.
Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan
jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan
berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah
pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada
ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil
berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan
“Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus
ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.Inilah Injil Tuhan kita!U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Betapa bahagianya kita bila
diperhatikan oleh orang lain. Namun, hidup kita akan lebih bahagia lagi bila
kita bisa memperhatikan orang lain. Sebab Tuhan yang kita imani adalah Allah
yang penuh perhatian; Allah yang peduli dalam setiap persoalan kita.
Dalam Injil hari ini dikisahkan kepada kita
bahwa Tuhan Yesus peduli terhadap hidup seorang janda di Nain (7:11-17).
Perempuan tersebut ditinggal mati anak tunggalnya. Kehilangan anak bagi seorang
janda merupakan pukulan terberat dalam hidupnya. Dia tidak hanya kehilangan
anaknya, melainkan juga harapan hidupnya. Sebab bagi seorang janda, anak adalah
masa depan hidupnya. Melihat peristiwa itu, Yesus tergerak hati-Nya (ay. 13).
Yesus tidak bertanya tentang apa penyebab kematian anak muda itu, tetapi
langsung menaruh belas kasihan kepada janda itu. Selanjutnya, Dia menghiburnya
dengan berkata, “Jangan menangis!” Lalu dengan jamahan kuasa-Nya anak muda itu
bangkit dan hidup kembali. Dengan tindakan Yesus tersebut, banyak orang menjadi
kagum dan memuliakan Allah.
Kepedulian Yesus yang luar biasa ini
menunjukkan kepedulian-Nya kepada semua orang yang berada dalam kesusahan; dan
siapa yang percaya akan melihat kemuliaan Allah dalam diri-Nya. Melihat
penderitaan manusia, Yesus tidak hanya melihat dan mendengarkan melainkan
berbuat sesuatu untuk ikut serta meringankan penderitaannya. Yesus adalah bukti
kasih Tuhan yang paling besar dan paling nyata dalam hidup manusia.
Tidak ada yang lebih indah di dunia ini selain
daripada mengenal dengan baik kasih Tuhan. Kita dapat menjalani kehidupan
dengan penuh sukacita, karena kita menyadari dan mengimani bahwa Tuhan
senantiasa menyertai dan memelihara hidup kita. Namun, hidup kita akan lebih
bersukacita lagi bila kita bersedia melakukan apa yang telah dilakukan Tuhan
Yesus pada hari ini.
Terinspirasi oleh sikap tindakan Yesus hari
ini, mari kita arahkan kepedulian kita kepada sesama kita, terutama yang hidup
berkeluarga dengan pasangan yang tidak seiman. Banyak orang Katolik yang kawin
campur dan rupanya tidak sedikit pula persoalan yang mereka hadapi. Kita tidak
hanya merasa prihatin, tetapi mau peduli dengan mereka. Paling tidak, kita
menjadi teman yang baik bagi mereka. (Suwaji/Cafe Rohani)