| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

Jumat, 08 Agustus 2014
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah

Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28.

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

Kemarin (artinya dalam Injil kemarin), para murid -terutama Petrus- baru saja tergoncang karena mendengar bahwa Yesus harus menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Mat 16:21). Namun, mungkin mereka masih ayem dan berpikir: toh yang harus menderita hanya Yesus, bukan mereka. Hari ini, ternyata Yesus memberitahukan bahwa mereka yang ingin menjadi murid-Nya, harus ikut menderita juga. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Mat 16:24). Mereka pun diam seribu bahasa. Hati mereka berkecamuk antara sedih, bingung, tidak mengerti dan juga takut menghadapi semua itu. Bahkan, ketika Yesus sudah menegaskan bahwa meski di dunia ini mereka harus menderita sampai kehilangan nyawa, tetapi mereka akan memperolehnya kembali dalam kehidupan kekal (Mat 16:25-27). Ya, begitulah kecenderungan manusiawi kita: menginginkan yang serba enak dan nyaman serta menyangkal segala bentuk penderitaan. Padahal, jalan hidup sebagai murid Yesus sebaliknya, yakni menyangkal diri dan tidak menghindari penderitaan tetapi menjadikannya sebagai salib yang harus dipikul. Penyangkalan diri nyata dalam berbagai bentuk pengendalian diri terhadap berbagai macam nafsu, kenikmatan, keserakahan dan kesenangan terhadap hal-hal duniawi. Memanggul salib nyata dalam kesediaan kita untuk berkorban demi pelayanan dan kebaikan hidup bersama serta tidak hanya berupaya membebaskan diri dari penderitaan tetapi juga rela untuk menanggungnya dengan segala penyerahan dan pengharapan kepada Tuhan. Itulah makanya, Yesus menambahkan "dan mengikut Aku". Sebab, dengan dan sambil mengikuti Dia, kita tidak hanya mendapat contoh dari-Nya untuk menyangkal diri dan memikul salib, tetapi juga mendapatkan kekuatan dan pertolongan dari-Nya sehingga penyangkalan diri kita dan jerih lelah kita memikul salib sungguh-sungguh mendatangkan keselamatan.

Doa: Tuhan berilah kami rahmat-Mu untuk berani menyangkal diri, kuat memikul salib dan setia mengikuti-Mu. Amin. -agawpr-

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy