Jumat, 29 Agustus 2014
Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis
Yer. 1:17-19; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; Mrk. 6:17-29
Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Teguran Yohanes kepada raja Herodes, menghantarnya kepada kematian
sebagai martir. Karena kritik dan kebenaran yang disampaikannya,
keluarga Herodes sakit hati dan menaruh dendam sampai akhirnya memenggal
kepalanya setelah beberapa saat dipenjarakan. Itulah konsekuensi dari
keberaniannya untuk menyampaikan kebenaran dengan mengritik penguasa.
Kita pun mempunyai kisah serupa. Kalau raja Herodes mengambil istri
Filipus, saudaranya, para penguasa yang kita miliki juga banyak yang
semena-mena mengambil uang negara dan uang rakyat dengan melakukan
korupsi dan pungutan liar (pungli). Beberapa orang yang gigih mengkritik
mereka sambil memperjuangkan HAM dan kebenaran juga mengalami nasib
yang sama dengan Yohanes. Mereka dibunuh atau diculik dan sampai
sekarang hilang entah kemana. Ada Wiji Thukul, dkk., Udin, dan Munir.
Semoga, ke depan tidak hal ini pernah terjadi lagi. Memang,
memperjuangkan kebenaran, apalagi harus disertai dengan menyampaikan
kritik kepada penguasa, selalu membawa risiko kematian. Namun, meski
membawa resiko yang besar, Hak Asasi Manusia harus diperjuangkan dan
kebenaran serta keadilan harus disuarakan agar sungguh-sungguh terwujud.
Semoga, semakin banyak bermunculan suara-suara kenabian yang
memperjuangkan HAM, kebenaran dan keadilan seperti Yohanes Pembaptis,
Wiji Thukul, Udin, Munir, dll. Sebaliknya, semoga semakin sedikit para
penguasa yang anti kritik dan hanya bisa menggunakan kekerasan untuk
tidak hanya melawan para pengritiknya tetapi juga menghabisi dan
menyingkirkannya. Kita dukung niat dan usaha Presiden baru kita, Ir.
Joko Widodo untuk melakukan revolusi mental, yang salah satunya
disampaikan dalam pidatonya ini (klik: https://www.youtube.com/watch?v=nysLBpBfX7o&feature=youtube_gdata_player).
Dengan demikian, semoga Hak Asasi Manusia, kebenaran, keadilan dan
kedamaian semakin ditegakkan dan diwujudkan di tanah air kita dan di
seluruh dunia.
Doa: Tuhan bantulah bangsa kami untuk menghapuskan kebiasaan
korupsi dan pungutan liar di segala tempat dan kesempatan sehingga
bangsa kami mampu bangkit untuk hidup lebih damai dan sejahtera. Amin.
-agawpr-