Pesta Pemuliaan Salib Suci
Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17.
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Hari ini kita merayakan pesta Salib Suci, sebuah pesta yang dikaitkan dengan kisah penemuan salib Yesus di bukit Golgota oleh St. Helena pada abad ke-4. Lebih dari itu, kita diajak untuk merayakan misteri iman akan salib Kristus yang membawa keselamatan bagi kita. Di atas salib, Ia telah menumpahkan darah-Nya untuk membasuh kita dari segala noda dosa dan juga merentangkan tangan-Nya untuk merengkuh kita dalam pelukan kasih-Nya. Untuk itu, sambil bertekun dalam memikul salib kita masing-masing, marilah kita juga berusaha menemukan salib Kristus dalam hidup sehari-hari. Kita satukan salib-salib kita dengan Salib-Nya agar kita mendapatkan kekuatan dan keselamatan. Salah satu saranya yang paling sederhanya adalah dengan menghayati setiap tanda salib yang sering kita buat, entah berapa kali dalam sehari. Setiap kali membuat tanda salib, kita berkata "Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus". "Dalam" bukan "Atas". Artinya, melalui tanda salib itu, kita masuk ke dalam persekutuan Allah Tritunggal Mahakudus. Dengan tanda salib, kita menandai kening, data dan kedua bahu kita. Dengan demikian, seluruh hidup kita: pikiran kita (kening), hati kita (data), dan karya-karya kita (bahu) selalu berada dalam rengkuhan Allah Tritunggal. Di situlah kita menemukan jaminan keselamatan kita.
Doa: Ya Tuhan, dalam salib Kristus kami menemukan jaminan keselamatan kami. Bantulah kami untuk menghayati dengan sungguh-singguh, baik salib yang harus kami pikul dalam hidup sehari-hari maupun tanda salib yang setiap saat kami buat. Amin. -agawpr-