Jumat, 05 September 2014
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Tetapi
iman Kristen bukanlah satu “agama buku”. Agama Kristen adalah agama
“Sabda” Allah, “bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang
menjadi manusia dan hidup” (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda
abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan
penerangan Roh Kudus, “untuk mengerti maksud Alkitab” (Luk 24:45),
supaya ia tidak tinggal huruf mati. (Katekismus Gereja Katolik, 108)
Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5)
Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Putra-Mu, Engkau telah menaburkan benih sabda-Mu dalam diri kami. Jadikanlah hati kami tanah yang subur dan siap sedia menerima sabda-Mu sehingga kami menghasilkan buah iman dan cinta kasih yang melimpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)
"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."
Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Ada cerita sederhana penuh makna. Suatu hari ada nelayan
kecil yang sedang tidur di bawah pohon kelapa di tepi pantai. Lalu pedagang
ikan melewatinya. Terjadilah percakapan di antara mereka. “Pak, jam berapa
sekarang?” tanya pedagang. “jam 10,” jawab nelayan kecil. “Lho, Bapak kok sudah
istirahat?” tanyanya tambah heran.
Kemudian nelayan
ganti bertanya, “Terus, apa yang harus saya kerjakan?” “Bapak harus bekerja
keras!” “Kerja keras, buat apa?” “Cari ikan yang banyak!” “Kalau ikannya sudah
banyak?” “Beli kapal lebih besar!” “Kalau kapalnya sudah lebih besar?” “Nangkap
ikannya lebih banyak!” “Kalau sudah banyak?” “Bangun pabrik!” “Kalau sudah
bangun pabrik?” “Dapat banyak uang!” “Kalau sudah dapat banyak uang?”
“Istirahat!” “Lho, saya sekarang sedang istirahat....”
Nelayan kecil ini
nampaknya menikmati hidupnya dan bahagia. Dia merasa sudah cukup dengan
keadaannya. Bukankah orang bahagia itu tidak diukur dari jumlah kekayaannya?
Benar, namun sebagai makhluk yang berakal budi, kita hendaknya selalu berusaha
mengembangkan diri.
Hidup ini adalah
sebuah proses. Hidup ini bukanlah suatu “pemenuhan diri” tetapi “pengembangan
diri”. Orang yang mengembangkan diri tidak akan pernah berhenti berkreasi. Dia
akan terus berproses membina diri untuk menggapai kebahagiaan hidup bersama.
Hidup ini harus mempunyai tujuan “menjadi” bukan “memiliki”. “Petrus, engkau
Kuubah dari penjala ikan menjadi penjala manusia,” sabda Yesus.
Memang, Tuhan telah
“menangkap” kita menjadi murid-Nya. Kita perlu terus membina kualitas iman kita
dalam relasi dengan Tuhan dan sesama. Hal ini perlu kita mulai sejak dini di
tengah keluarga. Keluarga Katolik mesti membiasakan diri untuk berdoa, membaca
Kitab Suci dan merayakan Ekaristi bersama. Suasana iman seperti ini niscaya
mengundang Tuhan Yesus untuk selalu hadir di tengah keluarga (Luk 5:33-39).
Yesus juga memberikan
makna baru perihal berpuasa. Semua perlu kita pahami dalam kerangka relasi
dengan Yesus. Jadi, mulai sekarang kita menghayati hidup dan karya kita secara
baru, tidak cepat puas diri. Tuhan memberi kita waktu dan kemampuan untuk terus
berkembang ke arah lebih baik. Mari kita perbarui hidup kita mulai dari
keluarga kita masing-masing! (Willy/Cafe Rohani)
Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)
Allah,
Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun
umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk
mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat di
salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan
Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa,
keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para
murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para
rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama Yesus.
Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus
menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu.
Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang
menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan
Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.
Semoga
teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudara
kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar kekuatan yang
Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga
kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri
mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh
ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib
yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)