"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."


Jumat, 12 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
 
1Kor. 9:16-19,22b-27; Mzm. 84:3,4,5-6,12; Luk. 6:39-42.
 
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
  
Melihat kesalahan dan keburukan orang lain, memang lebih mudah daripada melihat dan mengakui kesalahan serta kelemahan sendiri. Dalam hal ini orang Jawa mempunyai istilah "ngilo githok" (bercermin pada tengkuk sendiri). Jelas sulit kita lakukan. Lebih mudah "metani wong liya" (mencari kutu di kepala orang lain). Ajakan "ngiloa githokmu dhewe" (bercerminlah pada tengkukmu sendiri) merupakan ajakan untuk mawas diri. Kita diajak untuk dengan jujur melihat dan mengenal diri kita, di mana selain ada kebaikan ada juga kekurangan dan kelemahannya. Kita tidak perlu menutup-nutupi kekurangan dan kelemahan kita, tetapi justru menyadari dan mengakuinya sehingga kita bisa lebih rendah hati, tidak merasa lebih baik dan lebih benar daripada orang lain, apalagi merasa diri paling benar dan paling baik. Dengan kerendahan hati ini, kita tidak hanya lebih mudah untuk memperbaiki diri kita sendiri tetapi juga akan lebih mudah mendengarkan dan menerima masukan orang lain. Dan kalau kita memberi masukan pada orang lain, kita pun melakukannya dalam cinta kasih. 
     
Doa: Tuhan, anugerahilah kami kerendahan hati agar mampu mawas diri dengan baik serta dapat memperbaiki diri terus-menerus. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy