Selasa, 09 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
1Kor. 6:1-11; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 6:12-19.
"Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah."
Renungan
saya sejak Senin, selalu berbicara tentang pentingnya doa. Hari ini,
saya semakin mendapat peneguhan dari Yesus yang berdoa semalam-malaman
kepada Allah. Dari Injil, tampak bahwa aktivitas hidup harian Yesus
kurang lebih demikian: malam hari Ia berdoa dan siang hari Ia berkerja
untuk mengajar dan melayani banyak orang, termasuk menyembuhkan mereka
yang sakit dan kerasukan setan. Semua yang dikerjakan oleh Yesus adalah
buah dari doa. Berkat doa, maka ia tidak salah pilih. Dengan tepat, Ia
memilih 12 rasul. Memang, satu di antaranya menjadi pengkhianat. Namun
kalau dihitung, hasil askhir dari pilihan-Nya yang tidak baik hanya
8,3%. Sementara yang 91,7% sangat baik. Berkat doa-Nya pula, Yesus mampu
mengerjakan hal-hal yang baik sehingga banyak orang datang kepada-Nya untuk
mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari berbagai penyakit mereka.
Dari sini, saya melihat bahwa buah dari doa adalah kemampuan untuk
memberikan pengajaran yang benar dan juga kemampuan untuk menyembuhkan.
Maka, kalau ada orang yang kata-katanya kok banyak mengandung
ketidak-benaran, ditambah lagi sikap dan tindakannya justru malah
menyakiti orang lain, jangan-jangan orang tersebut kurang berdoa. Atau
cukup berdoa tetapi kurang penghayatan.
Doa:
Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pendoa yang baik supaya kami tidak
salah pilih dan mampu menghasilkan buah-buah yang baik dalam perkataan,
sikap dan tindakan kami. Amin. -agawpr-