Jumat, 31 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
Flp. 1:1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 14:1-6.
Bagi Yesus, aturan Sabat sungguh-sungguh membelenggu dan menelikung
kebebasan seseorang, bahkan kebebasan untuk berbuat baik. Mungkin di
antara kita juga masih ada yang mengikatkan diri pata aturan-aturan
semacam ini, misalnya dengan percaya adanya hari baik dan hari buruk.
Pandangan ini tentunya tidak sesuai dengan iman kita. Sebab, sejak
semula, Tuhan Allah menciptakan segala sesuatu, sejak hari pertama
sampai hari terakhir, baik adanya (Kej 1). Dan ketika apa yang
diciptakan Tuhan dalam keadaan baik tersebut ternoda oleh dosa-dosa
manusia, Ia telah menebus dan menyucikannya melalui Yesus Kristus. Oleh
karena itu, semua hari atau waktu yang dianugerahkan Tuhan kepada kita,
selalu baik adanya. Namun, anugerah yang baik itu akan tetap menjadi
baik atau berubah menjadi buruk, itu tergantung kita. Kalau kita mengisi
hari-hari kita dengan hal-hal yang baik, misalnya semangat, senyuman,
persaudaraan, harapan, dll, tentu hari tersebut sungguh-sungguh menjadi
hari yang baik bagi kita. Sebaliknya, kalau kita mengisinya dengan
hal-hal yang buruk, misalnya kebencian, umpatan, prasangka buruk,
kemalasan, kesembronoan, dan hal-hal negatif lainnya, ya hari tersebut
akan menjadi hari buruk, tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi orang
lain.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadikan setiap hari yang
Kauanugerahkan kepada kami sebagai hari yang baik, yakni mengisinya
dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Amin. -agawpr-