Senin, 27 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
Ef. 4:32 - 5:8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 13:10-17.
Delapan belas tahun bukanlah
waktu yang singkat. Orang yang telah hidup selama 18 tahun telah
melewati banyak fase kehidupan, mulai dari masa bayi, kanak-kanak,
remaja dan memasuki masa dewasa awal. Wanita yang dikisahkan dalam Injil
hari ini, menjalani rentang waktu yang panjang tersebut dengan penuh
penderitaan karena ia dirasuki roh sehingga sakit sampai bungkuk
punggungnya. Tanpa perlu banyak diskusi dan pertimbangan, tentu orang
yang melihat pasti merasa kasihan lalu segera berusaha memberikan
pertolongan. Itulah yang dilakukan Yesus. Menolong orang lain dan
membebaskannya dari segala bentuk derita adalah keharusan yang mendesak,
tanpa banyak pertimbangan. Bahkan, Ia melakukannya dengan melanggar
aturan Sabat. Bagaimana dengan kita atau Gereja kita. Jangan-jangan,
untuk menolong orang menderita, kita juga terlalu banyak pertimbangan
dan diskusi yang seringkali tanpa hasil sehingga yang menderita tetap
atau malah semakin menderita tanpa sempat kita menolongnya. Paus
Fransiskus mengajak kita untuk menjadikan Gereja sebagai "rumah sakit di
medan perang". Apa maknanya dan gerakan macam apa yang beliau harapkan
dari kita? Mari kita resapi dan temukan lalu laksanakan.
Doa: Tuhan, berilah kami hati yang tanggap dan cekatan untuk memberikan pertolongan kepada sesama kami. Amin. -agawpr-