Berdamai dengan orang lain

Jumat, 24 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXIX

       
Ef. 4:1-6; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59.
    
Oleh Tuhan, kita diberi anugerah dan kemampuan istimewa untuk bernalar. Dengan nalar itu, kita bisa membaca tanda-tanda alam. Dengan nalar pula, kita bisa menilai dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Nalar juga mendorong kita untuk memilih yang baik dan yang benar. Salah satu hal yang baik dan benar untuk selalu kita buat dalam hidup bersama adalah berdamai dengan orang lain. Namun, kenyataannya hal ini tidak selalu mudah kita buat. Kalau kita melakukan kesalahan, tidak jarang kita justru menutup-nutupi atau mencari pembelaan dan pembenaran diri dengan berbagai alasan, termasuk dengan cara menyalahkan orang lain. Demikian pula, kalau kita tidak cocok atau tidak suka atau bahkan bermusuhan dengan orang lain, kita lebih suka untuk menyimpannya berlama-lama serta mengobarkannya dengan cara mengobralnya untuk mencari dukungan dari orang yang lainnya lagi. Memang, untuk meminta maaf dan berdamai dengan orang lain, kita membutuhkan rahmat, terutama rahmat kerendahan hati.
    
Doa: Tuhan, berilah kami kerendahan hati supaya kami mampu memilih yang baik dan benar serta berdamai dengan semua orang. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy