Minggu, 05 September 2014
Hari Minggu Biasa XXVII
Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43.
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain"
Saya
ragu apakah para penguasa yang mengatasnamakan dirinya sebagai wakil
rakyat itu merupakan orang-orang yang beriman. Setidaknya merupakan
orang yang percaya kepada Tuhan bahwa Dialah pencipta dan pemilik alam
semesta, termasuk negara kita. Sebab, kalau mereka beriman demikian,
tentu mereka akan selalu berpikir dan berusaha agar bangsa dan negara
kita ini semakin maju dan berkembang sehingga menghasilkan buah
kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh seluruh raykat, bukan malah
sebaliknya merampok habis-habiskan kekayaan bangsa kita. Bahkan
sekarang, suara rakyat pun juga dirampok. Padahal ada pepatah mengatakan "vox populi, vox Dei" (suara rakyat adalah suara Tuhan). Mereka tidak
ubahnya seperti pekerja-pekerja kebun anggur yang merampok hasil anggur
yang seharusnya diserahkan kepada Sang Raja untuk digunakan demi
kemajuan Kerajaan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Berhadapan dengan
suasana seperti sekarang ini, apa yang bisa kita lakukan? Setidaknya,
kita jangan sampai kehilangan harapan. Harapan agar Tuhan bertindak
untuk membinasakan (=mempertobatkan) orang-orang jahat tersebut dan
senantiasa menolong dengan rahmat-Nya setiap orang yang sungguh tulus
berniat dan berusaha membangun bangsa kita demi kesejahteraan bersama
yang dibarengi dengan keadilan dan kedamaian.
Doa: Tuhan,
bebaskanlah kami dari orang-orang jahat yang hendak merusak bangsa kami
dan anugerahilah kami pekerja-pekerja yang baik untuk kesejahteraan,
keadilan dan kedamaian bangsa kami. Amin. -agawpr-