Jumat, 10 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Kalau kita memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni kita, kita sendiri harus juga mengampuni (St. Polikarpus)
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Hari Biasa Pekan XXVII
Kalau kita memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni kita, kita sendiri harus juga mengampuni (St. Polikarpus)
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 12:32)
Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dari
pengalaman sehari-hari, banyak terjadi perpecahan dan pertengkaran, baik dalam
keluarga, hubungan antar-anggota keluarga besar atau dalam masyarakat. Orang
saling curiga dan was-was. Kedamaian dan ketenteraman pun akhirnya menjauh. Hal
demikian ini tentu membuat suasana tidak nyaman.
Orang-orang di sekitar Yesus pun berlaku
demikian. Mereka ada yang percaya kepada kuasa Yesus, ada pula yang menuduh
Yesus mengusir setan atas nama Beelzebul. Tuduhan itu justru oleh Yesus
dijadikan sebagai sarana pengajaran bagi mereka dan bagi kita saat ini. Yesus
berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah
tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi
dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?” (Luk
11:17-18a).
Perpecahan tidak membawa kedamaian.
Orang-orang yang menuduh Yesus akan kehilangan keselamatan dari pada-Nya.
Mereka menuduh Yesus dengan tuduhan palsu sekalipun Yesus telah menunjukkan
kebenaran dengan argumen yang tepat dan masuk akal. Bagaimana mungkin setan
mengusir setan? Sama saja dengan istilah “jeruk kok minum jeruk!” hal yang sama
terjadi dalam kehidupan kita. Apakah kita curiga dan menuduh orang lain, kita
sendiri kehilangan persaudaraan dan kebaikan dari orang lain. Bukankah kita
sendiri yang rugi, karena relasi antar anggota keluarga rusak?
Kita mesti berusaha selalu berpandangan
optimis dan positif terhadap orang lain, terutama terhadap anggota keluarga.
Masing-masing anggota keluarga mesti saling mempercayai dan melihat yang baik
dari anggota keluarga yang ada, sehingga terjalin kekeluargaan, kerukunan dan
keutuhan. Bila semangat kekeluargaan yang saling memandang positif muncul,
rasanya iri hati antar keluarga, rebutan warisan, apalagi saling menyakiti antar
keluarga, tidak akan terjadi. Inilah kunci keutuhan keluarga.
Kemauan untuk selalu berpandangan positif
sehingga bisa saling menghargai setiap perbedaan dan menerima masing-masing
anggota dengan segala kekurangan dan kelebihannya adalah hal yang penting.
Maukah kita melakukan hal ini dalam keluarga kita masing-masing? Maukah kita
mewujudkannya juga dalam lingkup yang lebih besar, misalnya dalam paroki kita?
(CAFE ROHANI)