Kebahagiaan sejati

Selasa, 21 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXIX
     

Ef. 2:12-22; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 12:35-38.
     
Kebahagiaan sejati seorang abdi atau pelayan ternyata bukan karena ia mendapat upah dari tuannya, namun karena ia selalu siap sedia melaksakan tugas dan kewajibannya. Rasa-rasanya mentalitas ini masih perlu untuk terus dibangun dan ditingkatkan dalam berbagai tempat pelayanan di masyarakat kita. Kita sering mendapati adanya pelayan-pelayan masyarakat yang pada jam-jam kerja justru malah ngobrol/ngrumpi, ngegame, jalan-jalan, dll. Akibatnya, tidak hanya pada saat atasan melakukan sidak, mereka menjadi kelabakan tetapi juga banyak pelayanan publik yang tidak berjalan dengan baik. Banyak orang rupanya sudah mulai terjangkiti mentalitas buruk semacam ini sejak kecil, misalnya dengan mbolos saat sekolah atau ramai di kelas dan keluyuran saat guru tidak ada di tempat. Maka, kedisiplinan merupakan salah satu bentuk revolusi mental yang harus kita jalani. Kata "disiplin" berasal dari bahasa latin "discipulus" yang berarti murid (bahasa Inggrisnya "disciple"). Jadi tidak salah kalau Yesus menuntut murid-murid-Nya, yakni kita semua untuk disiplin.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi orang yang disiplin dalam melaksakan tugas dan kewajiban kami setiap hari. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy