Hari Biasa Pekan XXIX
Ef. 3:14-21; Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19; Luk. 12:49-53.
Setiap orang yang
ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati, pasti mengalami
pertentangan. Semakin menyala dan berkobar api untuk mengikuti-Nya,
semakin besar pula pertentangan-pertentangan yang harus kita hadapi.
Pertama-tama, kita harus menyangkal diri dan menentang segala bentuk
egoisme kita. Namun, mungkin kita juga harus bertentangan dan
berseberangan dengan orang-orang di sekitar kita. Kita harus berani
hidup dengan melawan arus dari kebanyakan orang. Sebagai contoh kecil
misalnya: ketika masyarakat kita melegalkan aborsi untuk kasus-kasus
tertentu, kita sebagai pengikut Kristus harus berani berseberangan, baik
dalam pemikiran maupun praktik untuk secara tegas menolak aborsi. Kita
tahu bahwa aborsi itu jauh lebih kejam daripada membunuh sebab yang kita
bunuh adalah orang yang sangat lemah dan sama sekali tidak bisa
melakukan perlawanan dan pembelaan diri sedikitpun. Kalau yang diaborsi
itu adalah bayi hasil perkosaan, itu berarti si "ibu" itu egois karena
demi kebebasan dan kebahagiaannya, ia mengorbakan anaknya yang lemah,
tidak tahu apa-apa dan tidak berdosa.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk berani menyangkal diri dan melawan arus yang tidak baik dalam masyarakat kami, agar api untuk menjadi pengikut-Mu semakin berkobar. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk berani menyangkal diri dan melawan arus yang tidak baik dalam masyarakat kami, agar api untuk menjadi pengikut-Mu semakin berkobar. Amin. -agawpr-