Hari Biasa Pekan XXXIV
Why. 18:1-2,21-23; 19:1-3,9a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 21:20-28.
Ngeri
juga saya menbaca Injil hari ini. Apakah memang demikianlah yang
nantianya akan terjadi: keselamatan mesthi didahului dengan kekacauan
yang menyebabkan derita? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, memang antara
datangnya penyelamatan abadi dengan penderitaan, seringkali sangat
dekat. Hal ini banyak saya jumpai ketika melakukan pendampingan terhadap
saudara-saudari yang menderita sakit keras dan menghadapi sakratul
maut. Pada hari-hari tersebut, mereka mengalami penderitaan yang luar
biasa. Lalu datanglah tahap penyerahan dan kepasrahan kepada Tuhan yang
tentunya sudah mempunyai rencana terbaik. Maka, begitu datang saat
penyelamatan itu, di mana Tuhan menyembuhkannya secara total, mereka pun
berisitirahat dalam damai abadi. Tidak ada lagi rasa sakit dan
penderitaan apa pun. Yang ada hanyalah kebahagiaan abadi berada dalam
pelukan Sang Juru Selamat. Maka, saya selalu berdoa bagi mereka, apabila
saat-saat kritis itu terjadi, mereka bisa bangkit dan mengangkat muka
untuk menyambut Sang Penyelamat yang sudah dekat.
Doa: Tuhan, bantulah kami agar dengan bijaksana mampu mempersiapkan diri hari demi hari untuk menyambut datangnya penyelamatan-Mu. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, bantulah kami agar dengan bijaksana mampu mempersiapkan diri hari demi hari untuk menyambut datangnya penyelamatan-Mu. Amin. -agawpr-