Jumat, 07 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
Flp. 3:17 - 4:1; Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8.
Bendahara adalah orang
yang dipercaya memegang dan mengelola uang yang bukan miliknya. Dalam Injil
hari ini, si bendahara dipuji tuannya sebagai bendaha yang cerdik.
Kecerdikannya itu terletak pada kemampuannya untuk mengelola uang dan harta
benda tuannya dengan murah hati. Disampaikan 2 contoh. Kepada orang yang
meminjam 100 tempayan minyak, surat hutangnya dikembalikan dan ia disuruhnya
membuat surat hutang lain, hanya 50 tempayan minyak. Maka, di satu sisi, ia
“menghamburkan” harta tuannya sebanyak 50 tempayan minya, namun di sisi lain ia
bermurah hati pada orang yang berhutang itu sebanyak 50 tempayan minyak.
Demikian pula dengan orang yang berhutang 100 pikul gandum dan hanya diberinya
surat hutang 80 pikul. Berarti ia “menghamburkan” harta tuannya sebanyak 20
pikul gandum namun juga bermurah hati pada orang yang berhutang itu sebanyak 20
pikul gandum. Kita tahu bahwa mereka yang berhutang adalah orang yang membutuhkan
sehingga pantas diberi kemurahan hati. Si bendahara tersebut memberi dengan
murah hati, kendati yang diberikan bukan miliknya sendiri melainkan harta
tuannya. Kita pun hendaknya berbuat demikian. Kita ini adalah “bendahara” yang
dipercaya untuk mengelola “harta” milik Tuhan dan Tuhan tidak marah tetapi
justru menghendaki dan memuji kita yang menggunakan “harta” tersebut dengan
murah hati untuk menolong orang lain.
Doa: Tuhan, jadikanlah
kami orang yang murah hati dalam berbagi harta milik yang Kaupercayakan
kepada kami untuk kami kelola. Amin.