Sabtu, 15 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXII
3Yoh. 5-8; Mzm. 112:1-2,3-4,5-6; Luk. 18:1-8.
Pada waktu saya masih kecil (SD) saya
pengin sekali punya sepeda seperti beberapa teman yang memilikinya.
Beberapa kali, saya meminta kepada bapak dan simbok tetapi tidak pernah
dikabulkan. Saya tahu karena mereka tidak punya uang. Sampai akhirnya,
ketika saya SMP, saya bisa membeli sepeda bekas seharga Rp. 35.000, dari
hasil tabungan saya. Ternyata tidak hanya dari situ saja saya bisa beli
sepeda. Di balik diamnya bapak dan simbok, mereka selalu berdoa agar
suatu saat saya bisa memiliki sepeda. Pengalaman kecil ini semakin
meyakinkan saya akan ajuran, bahkan kaharusan dari Yesus ini, yakni agar
kita berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kita tahu bahwa salah satu
kecenderungan manusiawi kita adalah mudah merasa bosan, termasuk dalam
berdoa. Untuk itu, marilah kita juga mohon agar diberi rahmat ketekunan
dan kemampuan untuk mengatasi rasa bosan dan jenuh dalam berdoa. Karena
Tuhan saja tidak pernah bosan kok mendengarkan doa-doa kita.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk semakin tekun dan tidak pernah merasa bosan dalam berdoa. Amin. -agawpr-