Peringatan Wajib St. Andreas Dŭng-Lac, Imam dan Martir
Why. 14:1-3,4b-5; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 21:1-4.
Berbuat dan
memberi kasih, bisa dilakukan tidak hanya oleh mereka yang punya atau
berkecukupan. Seorang janda yang hidup berkekurangan pun bisa memberi
dari kekurangannya. Tuhan melihat, bukan pertama-tama berapa jumlah yang
dipersembahkan tetapi ketulusan dan totalitas pemberiannya. Yesus
mengakhiri pujian-Nya terhadap janda miskin yang memberi dari
kekurangannya dengan menekankan "bahkan ia memberi dari seluruh
nafkahnya". Kata-kata penutup ini tampaknya biasa saja namun sebenarnya
mengundang para murid dan siapa pun yang mendengarnya untuk berbuat
sesuatu, yakni untuk berbuat kasih secara lebih besar. Logikanya begini:
Kalau janda tersebut memberi dari kekuarangannya, bahkan memberikan
seluruh nafkahnya, berarti ia tidak punya apa-apa lagi untuk hidup atau
sekedar untuk makan, minum, dll. Melihat orang seperti ini, Yesus
mengajak para murid-Nya untuk berbuat sesuatu bagi si janda miskin yang
tidak punya apa-apa lagi tersebut. Demikianlah, Yesus mengajak agar satu
tindakan belas kasih yang dilakukan si janda mendatangkan belas kasih
baginya dari pihak para murid, yakni kita semua.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk memiliki totalitas dalam mempersembahkan diri kepada-Mu dan memberikan pelayanan kepada sesama. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk memiliki totalitas dalam mempersembahkan diri kepada-Mu dan memberikan pelayanan kepada sesama. Amin. -agawpr-