| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tuhan melihat, bukan pertama-tama berapa jumlah yang dipersembahkan tetapi ketulusan dan totalitas pemberiannya.

Senin, 24 November 2014
Peringatan Wajib St. Andreas Dŭng-Lac, Imam dan Martir
       


Why. 14:1-3,4b-5; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 21:1-4.  
     
Berbuat dan memberi kasih, bisa dilakukan tidak hanya oleh mereka yang punya atau berkecukupan. Seorang janda yang hidup berkekurangan pun bisa memberi dari kekurangannya. Tuhan melihat, bukan pertama-tama berapa jumlah yang dipersembahkan tetapi ketulusan dan totalitas pemberiannya. Yesus mengakhiri pujian-Nya terhadap janda miskin yang memberi dari kekurangannya dengan menekankan "bahkan ia memberi dari seluruh nafkahnya". Kata-kata penutup ini tampaknya biasa saja namun sebenarnya mengundang para murid dan siapa pun yang mendengarnya untuk berbuat sesuatu, yakni untuk berbuat kasih secara lebih besar. Logikanya begini: Kalau janda tersebut memberi dari kekuarangannya, bahkan memberikan seluruh nafkahnya, berarti ia tidak punya apa-apa lagi untuk hidup atau sekedar untuk makan, minum, dll. Melihat orang seperti ini, Yesus mengajak para murid-Nya untuk berbuat sesuatu bagi si janda miskin yang tidak punya apa-apa lagi tersebut. Demikianlah, Yesus mengajak agar satu tindakan belas kasih yang dilakukan si janda mendatangkan belas kasih baginya dari pihak para murid, yakni kita semua. 
       
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk memiliki totalitas dalam mempersembahkan diri kepada-Mu dan memberikan pelayanan kepada sesama. Amin. -agawpr-

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy