Hari Biasa Pekan II Adven
Yes. 40:25-31; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10; Mat. 11:28-30.
"Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan"
"Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan"
Hidup
kita tidak selalu berjalan dengan baik atau tanpa masalah. Ada kalanya
kita sungguh merasakan letih dan lesu karena satu atau lebih beban yang
harus kita tanggung. Dalam keadaan seperti itu, seringkali kita digoda
untuk semakin menjauh dari Tuhan. Roh jahat membujuk kita untuk
"berasionalisasi" macam-macam, misalnya: kalau Tuhan baik, mengapa Ia
membiarkan saya menderita dengan segala macam beban hidup ini, mengapa
Tuhan tidak mendengarkan doa yang telah sekian lama saya panjatkan, buat
apa lagi saya berdoa, dll, dll. Mungkin, dalam keadaan seperti itu,
kita berdoa dengan perasaan yang tidak enak, tidak nyaman dan terasa
hampa. Namun, bagaimana pun juga harus kita lakukan. Ibaratnya seperti
pada saat kita sedang sakit, seenak apapun makanan yang disajikan lidah
kita merasakan tidak enak. Namun kita tetap harus memakannya supaya
mendapatkan kekuatan. Masih ditambah lagi obat atau jamu yang rasanya
tidak enak, tetapi juga harus kita makan. Pengalaman saya sendiri, hadir
di hadapan Tuhan, lebih-lebih pada saat hidup ini terasa berbeban
berat, meski tidak serta-merta membuat beban itu hilang atau semua
masalah terselesaikan, namun selalu dan sungguh mendapatkan ketenangan.
Ketenangan itulah yang membuat kita bisa berpikir jernih dan bertindak
bijaksana sehingga pelan-pelan bisa mengatasi persoalan yang kita
hadapi.
Doa: Tuhan, semoga segala keletihan dan
kelesuan yang kami alami karena berbagai macam beban hidup yang harus
kami tanggung, tidak membuat kami semakin menjauh dari-Mu tetapi
sebaliknya justru semakin mendekatkan kami kepada-Mu. Amin. -agawpr-